tujuh belas

20.1K 1.1K 52
                                    


Sesampainya di mansion Langit langsung memarkirkan asal mobilnya dan segera bergegas masuk kedalam untuk menemui Fairy.

Sampai di lantai tiga tepatnya didepan pintu kamar Fairy, Langit langsung masuk dan tidak menemukan Fairy hanya Alando yang duduk anteng diatas sofa didalam kamar itu.

"Mana Fairy?" tanya nya tidak sabaran, pada hal jelas-jelas terlihat saat dia mengecek CCTV tadi adiknya itu sedang berbaring diatas kasur didalam kamar ini, tetapi sekarang tidak ada, apa dia berhalusinasi?

"Santai, kita tunggu yang lain dulu." jawab Alando kalem. Dengan ekspresi tengil di wajahnya.

"Kelamaan, kasi tau sekarang!" seru Langit tidak sabar.

"Gak bisa, saya punya urusan sebelum saya memberikan nona Fairy pada kalian." terang Alando tetap kekeh pada keputusan nya. walaupun sebenarnya ia sudah ketakutan setengah mati berurusan dengan Langit anak bosnya itu kalo marah menyeramkan. tapi disini ia harus memperjuangkan haknya.

"Kau ya, ahhkk. . ." pekik Langit menahan kesal, tidak ingin gegabah atau Alando akan semakin mempersulit dirinya bertemu dengan Fairy.

Malam tiba baru semua anggota keluarga berkumpul semua, karna menunggu kedatangan Lexian yang baru tiba dari Singapore. karna perjalanan bisnis dan langsung segera kembali setelah mendapat kan telpon dari Langit tadi.

"Sekarang tunggu apa lagi? Apa mau mu cepat katakan!" cerca Anderson kesal pada bawahnya itu.

"Tenang tuan, saya hanya ingin memastikan bahwa kalian semua tidak ingkar tentang hadiah yang kalian janjikan pada siapapun orang yang menemukan nona kecil." jelas Alando tenang menagih hadiah besar yang Anderson dan keluarga janjikan pada siapapun yang berhasil menemukan putri dan adik mereka. Alando harus memastikan ia menerima hadiah itu jangan karna ia bawahan Anderson ia di kecuali kan. Kan gak adil.

"Kau menahan kami bertemu dengan Fairy hanya karena itu?" Berang Anderson pada bawahnya yang kurang ajar itu.

"Ya saya kan hanya memastikan hak saya saja tuan." kilah Alando membela diri.

"Lexian berikan padanya, sumpal  mulut nya dengan apa yang dia inginkan."

"Hmm, kemari kau ikut aku." titah Lexian segera setelah mendengar Perintah papanya. Alando segera mengikuti dari belakang.

"Eh tunggu, katakan dulu di mana putri ku." cegat Anderson pada Alando yang akan pergi.

"Dia ada dikamar tuan besar." jawab Alando tanpa dosa.

"Shit kau membuang-buang waktu kami." seru Bintang kesal. segera berlalu pergi menuju kamar sang papa untuk segera menemui adiknya. Diikuti yang lainnya.

Sampai didepan kamar Anderson sang papa, Bintang langsung membuka pintu dengan kencang tanpa aba-aba saking semangatnya dan tidak sabar untuk bertemu dengan Fairy adiknya, sungguh ia sangat merindukan adiknya itu.

Pintu yang dibuka kencang, menimbulkan suara yang keras menyadarkan Fairy dari tidur nya. tanpa sempat menyadari situasi Fairy yang dikejutkan dengan kehadiran tiba-tiba Bintang serta disusul oleh papa serta saudaranya yang lain membuat Fairy membolakan matanya kaget. Kenapa bisa mereka ada disini? dimana ia sekarang kenapa mereka bisa dipertemukan diruangan yang sama. Seingatnya terakhir kali ia ada dihotel dan akan segera pergi berlibur ke Pulau komodo, bersama ketiga temannya, bagaimana dengan mereka? Mereka pasti khawatir pada nya yang tiba-tiba menghilang.

"Fai--- ucapan Bintang terpotong dengan pertanyaan tiba -tiba Fairy.

"Kenapa aku ada disini?" tanya Fairy datar, sekarang ia sadar ia ada dikamar papanya di mansion setelah ia melihat dengan seksama ruangan tempatnya berada saat ini.

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang