sepuluh

24K 1.3K 46
                                    

"Kavian," panggil Fairy dengan pelan sambil menatap ikan nemo dalam akuarium dihadapannya dengan serius.

"Apa?" jawab Kavian malas melihat tingkah Fairy yang semakin hari semakin idiot.

"Kira-kira ikan bisa tidur gak ya?"

Kavian berdecak. "Kamu lihatin aja tuh sampe shubuh tidur atau engga?"

"Oke"

Kavian memijat dahinya ketika Fairy menanggapi perkataannya dengan serius.

"Ya jangan lah. Kamu mah idiot banget sih." gemes Kavian. Fairy terkekeh.

"Lagian kan aku penasaran."

"Ya ya ya serah kamu serah."

Kavian melanjutkan aktivitasnya yaitu bermain game di ponsel nya. sedangkan Fairy masih asik dengan ikan nemo nya.

"Aduh, gemoy-gemoy nya ikan nemo ku." gemes Fairy sambil melihat ikan-ikan cantik itu yang kini berada di telapak tangannya.

Kavian menghiraukan itu. Kalau ia tanggapi bisa-bisa Fairy makin gila dibuatnya.

"kav," Panggil Fairy lagi.

"Hem?"

"Mama sama papa mu gak pulang hari ini?" Tanya Fairy memecahkan keheningan . Ya Fairy saat ini memang berada di rumah Kavian.

"Hm."

"Hem hem-hem mulu kamu ni."

"Hem."

"Hem sekali lagi cium ni."

"Hem."

Kavian yang melihat Fairy langsung berdiri dari duduknya, reflek berlari menjauh dari arah Fairy.

"Ish, orang lagi main game jangan diganggu deh ah," sinis Kavian kesal berusaha menjaga jarak dari Fairy.

"Lah, kamu kenapa lari? Aku cuma mau ambil donat kok." Fairy pun berjalan menuju dapur.

"Kirain." gumam Kavian kembali duduk di sofa.

"KAV, KAMU BELUM BELIIN DONAT AKU LAGI YA?" teriak Fairy dari arah dapur.

"Belom."

"Ih, aku kan tadi udah kasi duitnya, kata nya mau beli sendiri." protes Fairy ketika sudah duduk di sebelah Kavian. Tadi memang Fairy mengajak Kavian untuk mampir membeli donat. Akan tetapi Kavian menolak dan bilang bahwa dia yang akan membelikan donat sendiri.

"Lupa aku." kata Kavian acuh.

"Ishhh, gak mau tau, aku mau beli donat sekarang! beli gih sana," suruh Fairy bosy.

"Bareng"

"Mager."

"Ya, udah."

"Gendong tapi."

"Gak, dikira apa pula nanti kalo orang lihat." tolak Kavian bergidik membayangkan dia dan Fairy yang berwujud Verro jalan bergendongan.

"Suruh dua curut aja sana beliin donat trus bawa kesini, apa dah dari tadi tu dua manusia alien gak muncul-muncul." suruh Fairy kesal sendiri gak makan donat moodnya akan menjadi buruk.

"Ya."

_________

Langit mengulik laptop didepannya dengan pandangan serius, jari jarinya yang bergerak lincah pada keyboard menimbulkan suara yang memecah keheningan didalam ruangan itu. Langit masih belum menyerah, saat ini langit tengah mencari tahu mengenai keberadaan Fairy adiknya. Sudah hampir lima jam Langit tak beranjak dari duduknya dan terus mencoba mencari lebih jauh melalui kemampuan IT nya yang biasa nya mampu meretas sistem software  dengan mudah. Langit adalah hacker  handal untuk dirinya sendiri dan keluarga Anderson, karena Langit tidak mungkin bekerja untuk orang lain. Tapi dalam kasus Fairy Langit merasa kemampuan nya bukan lah apa-apa. Terbukti sampai sekarang Fairy yang masih belum bisa ditemukan keberadaanya.

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang