dua puluh

16.5K 916 36
                                    

Hidup Fairy dirumah Anderson rasanya semakin tertekan saja, setiap saat mereka selalu mengawasinya secara bergantian dengan dalil menemaninya agar tidak bosan. Tidak cukup apa dengan penjagaan yang semakin ketat dan dimana-mana Bahkan pelayan pun ikut serta menjadi mata mereka untuk mengawasinya, kini mereka juga harus turun tangan langsung, benar-benar ia seperti teroris yang ditahan karena membahayakan banyak orang.

"Mereka benar-benar ya, membuat ku jengah dengan tingkah mereka yang seperti mengada-ada, entah apa maksud perilaku mereka yang berkedok dengan kalimat 'ingin berubah dan menyesal' bulsyit aku bukan anak kecil yang mudah terperdaya hanya karena janji dan perlakuan manis mereka." sungut Fairy kesal dia sudah jengah hidup terkurung didalam kamar layaknya kandang dengan fasilitas VVIP.

Fairy mengamati sepenjuru kamar terdapat CCTV di setiap sudut kamar, mereka mengawasi nya dengan gila seperti terobsesi malah. Seakan belum cukup mereka juga memasangkan chip di tubuh nya dilengan atasnya saat ia tertidur semalam lebih tepatnya pura-pura tidur, Untung nya mereka membius lengannya terlebih dahulu semalam hingga ia tidak merasakan sakit. kenapa ia tidak mencegahnya? percuma mereka tidak akan berhenti hanya karena penolakan dari nya mereka bahkan bisa nekad dengan membius pingsan dirinya demi agar keinginan mereka terwujud.

"Aku ini hanya sebatang kara, dengan siapa aku harus berlindung? mereka keluarga yang telah aku buang itu memburu ku seperti kelinci 🐰 tak berdaya." ucap Fairy lirih menggambarkan kehidupan nya yang sekarang.

"Benar yang dikatakan orang Lebih baik tak punya sosok ayah dari pada tak punya sosok ibu. Ibu bisa melindungi anaknya dengan nyawanya tapi tidak dengan ayah." keluh Fairy yang karena tak punya sosok ibu ia tidak mendapatkan kasih sayang orang tua sedari lahir, tidak mendapatkan perlindungan dari sosok orang tua ia harus bertahan mengandalkan dirinya sendiri, tidak ada tempatnya bersandar dan berkeluh kesah saat lelah dan sakit, tidak mendapatkan pendidikan baik dan benar tentang kehidupan. Ia sendiri sedari awal, ia sendiri sampai ia mengulang waktu pun ia tetap sendiri.

"Ma kenapa? aku tak kau bawa saja saat kau meninggal saat kau melahirkan ku! atau saat aku kecelakaan di kehidupan pertama ku! kenapa? aku malah harus mengulang waktu kembali!" tanya Fairy miris sendiri akan nasibnya.

"Tuhan andai keajaiban itu ada biarkan mereka juga melihat masa lalu agar mereka tau seberapa brensek nya mereka saat itu, agar mereka tidak menempatkan diri bahwa kesalahan mereka bisa termaafkan dengan kata 'maaf dan menyesal' yang bahkan sebenarnya sudah terlambat untuk mereka katakan dan sadari." kan seharusnya ia sudah mati saat itu.

_________

Saat ini giliran Bintang untuk menjaganya, terlihat Bintang yang datang dengan senyum cerah serta sesuatu yang dibawanya dalam bok,  bok bergambar donat 🍩🍩 cantik dari tokoh terkenal itu dia tujukan padanya.

"Abang bawa donat buat Fairy, Abang tau Fairy suka donat 🍩 kan?" tanya Bintang tersenyum lembut sembari menyodorkan kotak donat 🍩 itu kepada Fairy. Fairy tidak menerima ia malah menatap Bintang sinis. Lalu menerawang jauh ke memori lamanya.

"Bang abang mau keluar kan? Fairy kirim donat 🍩 boleh? Gak banyak kok setengah lusin aja, biar Abang gak repot bawanya." pinta Fairy pada Bintang yang terlihat akan keluar entah pergi kemana.

"Gak, aku sibuk suruh pelayan aja sana." tolak Bintang terus melenggang pergi tanpa menghentikan langkah nya yang akan keluar rumah.

"Mereka selalu begitu, padahal aku cuma minta hal sederhana aja mereka gak bisa berikan, kirim donat 🍩 sebenarnya cuma alibi aja, sebenarnya aku cuma pengen hadiah kado aja dari mereka boro-boro kasi kado ingat hari ini hari ulang tahun aku aja mereka enggak ingat atau bahkan mereka gak pernah tau." ucap Fairy sedih menatap nanar kepergian Bintang serta mengamati sekeliling rumah yang tampak sama seperti biasanya, tidak ada perayaan dengan hiasan apapun seperti balon, kue ulang tahun dan lainnya, ia ingin merasakannya sekali aja tapi itu mustahil.

"Fairy." panggil Bintang agak keras karena mendapati Fairy yang melamun. Seketika Fairy tersadar dari aksi bodoh nya yang mengenang masa lalu yang malah membuka luka lamanya lagi.

"Gak, aku gak suka donat 🍩." dusta Fairy yang sebenarnya malah maniak donat, dia gak mau ya di sogok dengan makanan yang bahkan bisa dia beli sendiri dan sudah terlalu  sering ia makan malah.

"Iya kah?" tanya Bintang ragu, seingatnya Fairy suka donat 🍩 saat ia menanyakan pada pengasuh Fairy dulu tentang apa saja kesukaan Fairy. Dan ia yakin ia tidak salah ingat.

"......"

Fairy hanya diam enggan menjawab kembali karena akan membuat Bintang merasa besar kepala nanti karena bisa kembali berinteraksi dengan nya.

Tidak ada sahutan dari Fairy Bintang menghela nafas berat mencoba kembali mendekatkan diri pada Fairy.

"Kamu bosan kan dikamar terus? Mau keluar sama abang? kita  jalan-jalan!" tanya Bintang pada Fairy.

tidak ada tanggapan dari Fairy, Bintang tidak marah, Bintang malah  langsung mengambil tindakan dengan menggendong Fairy ala koala untuk membawanya keliling mansion.

Fairy memberontak seketika, tapi Bintang yang keras kepala tidak memperdulikannya, bahkan saat Fairy memukul,mencakar dan menggigit nya Bintang tetap tidak menurunkan nya. Karena tenaga tubuh kecilnya yang tentunya kalah kuat dengan tenaga Bintang yang  bertubuh dewasa, Fairy akhirnya berhenti berontak karena diapun sebenarnya mempunyai tujuan sendiri untuk mengamati kondisi diluar saat ini agar bisa merencanakan pelarian kembali. Aksinya kemarin yang ingin mencuri ponsel pelayan gagal karena pelayan yang ternyata tidak membawa ponsel saat bekerja mereka hanya menggunakan earphone untuk berinteraksi dengan tuan dan rekan mereka.

Keluar dari kamar Fairy disuguhkan dengan banyak nya Bodyguard yang berjaga diluar memperketat keamanan mansion lebih dari sebelumnya. Fairy merasa celahnya untuk kabur semakin sulit.

Bintang membawa Fairy kelantai teratas rumah tempat yang ia siapkan untuk menghabiskan waktu bersama Fairy, yang kebalikan dengan Fairy yang malah tidak suka berdekatan dengan nya.

"Kita main disini aja ya, tempat nya udah abang ubah kok biar Fairy nyaman berada disini." jelas Bintang lembut pada Fairy dan mendudukkannya pada sofa yang terdapat disana.

Fairy tidak memperdulikan Bintang ia malah mengamati sekitar yang sangat luas cukup untuk helikopter bisa mendarat, Fairy berencana menghubungi Kavian agar bisa menjemput nya dengan hellikopter miliknya dan membawa nya kabur dari sini, masalahnya ia tidak mempunyai ponsel atau akses untuk bisa menghubungi Kavian dan meminta bantuan.

"Fairy" panggil Bintang lagi.

"Aku mau ponsel, bisa berikan ponselku." pinta Fairy menjawab panggilan Bintang.

Menggeleng Bintang menjawab tenang "Gak ada ponsel kamu ditahan sama papa."

"Berikan ponselmu kalau gitu." titah Fairy tetap menginginkan ponsel. dia perlu menghubungi bantuan untuk keluar dari sini.

"Buat apa? Nih." Tanya Bintang sembari memberikan ponsel miliknya tanpa bantahan.

"Buat di mainin lah, apa lagi?!" jawab Fairy ketus.

Bintang membiarkan tidak mencurigai apa pun dia berfikir mungkin Fairy hanya ingin bermain game atau menonton YouTube. Pikirannya. Bintang tidak tahu saja ia telah melakukan kesalahan besar karna Fairy bisa melakukan apapun dengan ponsel.

Hai aku  kembali lagi

Semoga kalian gak bosan sama cerita ini

Gak tau part kali ini bagus atau enggak, aku lagi kehabisan ide soalnya hehehe.

Buat kalian yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini terima kasih kalian baik banget.

Bay ...bay

18 Maret 2024

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang