Empat puluh tiga

4.6K 333 28
                                    


"Jika ada satu pertanyaan, siapa yang paling ditakutin di KINGDOM HIGH SCHOOL, maka hampir seluruh siswa yang bersekolah disana akan menyiarkan satu jawaban yang sama, yaitu Dikra kaisar.

Dikra yang dijuluki sebagai penguasa KINGDOM HIGH SCHOOL, tidak ada satu orang pun yang berani menentang ataupun membuat masalah kepada lelaki itu.

Suasana sekolah yang dulu nya sudah tegang karena kekuasaan Dikra dan teman-temannya, kini semakin tegang karena perseteruan antara kubu Dikra dan dan kubu murid baru yang kemarin lalu bermasalah dengan nya.

Tidak ada yang ingin mengalah, mereka sama-sama mempertahankan ego mereka, bahwa mereka tidak akan kalah dengan mudah, karena fakta mereka yang sama-sama punya kuasa, jadi mengalah bukanlah pilihan untuk mereka.

"Gegayan banget sih jadi murid, mau sekolah aja segala mau pake Fasilitas lengkap, ini sekolah bukan hotel." cibir Jordan menatap tidak suka kubu Fairy yang terlihat asik menyantap makanan dikantin khusus yang disediakan hanya untuk mereka.

"Biarin sih, anak orang kaya manja ya gitu, segala nya harus tersedia, mana bisa mereka hidup tanpa harta orang tua." sahut Milan mencemooh.

"Seperti kalian hidup bukan karena harta orang tua saja." sahut seseorang dibelakang mereka, berhasil mengalihkan perhatian mereka pada orang itu.

"Kau___

"Apa?"

"Jangan ikut campur."

"Oh, kenapa?"

"Kenapa aku tidak boleh ikut campur? Sedang disini kau dengan terang -terangan membicarakan adik ku." lanjut seseorang itu lebih jelas, dan mengaku sebagai seorang abang dari orang yang mereka bicarakan.

"Abang?" tanya Lingga heran. "bukankah kau guru olahraga baru itu." lanjutnya lagi. Sambil meneliti tampilan guru baru itu dari atas hingga bawah.

"Ya , kau sudah tau ternyata." jawabnya sinis. Menatap mereka dengan pandangan menghina.

"Tentu saja, bahkan sampai saat ini kehadiran guru muda baru dan tampan masih ramai menjadi pembicara diantara para siswi." cibir Milan acuh, sekaligus risih karena sejak dua hari lalu pembicaraan tentang guru baru itu tidak juga berhenti membuat ia merasa risih, karena semua siswi serta guru perempuan heboh membicarakan tentang guru baru yang tampan lah, muda lah, kaya lah calon masa depan lah, uh menjengkelkan.

"Begitu lah orang yang tampan dan sempurna, selalu menjadi bahan pembicaraan." sahut guru muda itu narsis.

"Cukup pembahasan tidak penting ini,  aku sarankan berkaca lah sebelum berucap dan menilai orang lain." ucapnya lalu berlalu pergi meninggalkan mereka yang menatap tidak suka dirinya.

"jabatan cuman guru doang belagu." ejek Jordan pedas. "Emangnya siapa sih yang adiknya dia, perasaan kita gak ada bahasa orang lain kecuali junior songong itu." lanjutnya lagi.

"Cewek satu-satunya diantara mereka yang kita bicarakan, itu adik nya." sahut Dikra memberi tahu.

"Oho. . . Menarik, semakin banyak orang yang akan terlibat seperti nya.".

"Hem, dan aku suka itu."

"Ya, permainan akan seru jika di mainkan oleh banyak orang kan?"

"Benar, kita hanya perlu mempersiapkan skill terbaik kita, untuk menang dalam perseteruan ini."

_____________

"Aku mau sate tanpa lontong ya pak koki." pesan Fairy pada koki yang akan menyediakan makan siang untuk nya.

"Siap nona, akan saya siapkan." sahut nya, lalu bergegas mempersiapkan pesanan nona nya. walau ia bekerja atas suruhan kakek Lewix tapi jika disekolah nona muda Fairy lah yang menjadi atasannya.

"Bisa request yang lain gak Ai? Lagi gak minat sama sate, aku maunya seblak super pedas." tanya Rionel pada Fairy.

"Bisa, kalian bisa pesan menu sesuai keinginan kalian, itu yang Kakek Lewix katakan sebelumnya." jawab Fairy apa adanya.

"Asyik lah, kebetulan aku lagi mau makan Bakso." sahut Ares girang. Dan segera mengatakan pesanan nya dan Rionel pada koki.

"Kamu gak pengen request makanan yang kamu mau?" tanya Fairy pada Kavian yang hanya diam sedari tadi, sambil mengamati interaksi dirinya dan dua sahabat nya yang lain.

"Gak, samaan aja, makin lama ntar jadinya."

"Gak lah semua udah ada, tinggal diracik aja, kayak sate yang sudah ditusuk dan disimpan di kulkas hanya tinggal bakar saja dan bulat Bakso yang sudah jadi juga ada tinggal dipanaskan saja." jawab Fairy menjelaskan pada Kavian.

"Ya tau, tapi aku mau samaan aja."

"Ok, itu juga lebih baik."

_________

"Dari mana kau?" tanya Langit pada Bintang yang baru terlihat sejak dia pergi tiga puluh menit lalu.

"Biasa memantau keadaan."

"Jadi?"

"Anak-anak sok berkuasa itu semakin bertingkah aku lihat."

"Maksud mu?"

Dan mengalir lah cerita Binatang tentang dirinya yang tidak sengaja mendengar Jordan dan Milan yang membicarakan dan menjelekkan Fairy dan teman-temannya hingga perdebatan mereka.

"Gak sadar diri." cemooh Langit.

"Kita harus ekstra pantau mereka takut nya mereka bakal ngelakuin hal yang membahayakan Fairy." ucap Bintang menyarankan.

"Tentu saja kita tidak boleh lengah, karena tujuan kita berada disini adalah untuk mengawasi dan menjaga Fairy dari dekat." sahut Langit pada ucapan Bintang.

_________

"Kau tau perusahaan Nikolas?" tanya Anderson pada Lexian yang sedang fokus pada laptop di pangkuan nya, saat ini mereka tengah berada diruang keluarga dan Anderson berniat membahas tentang Dikra anak dari Nikolas yang waktu lalu terlibat masalah dengan putri nya.

"Ya, perusahaan nya berada satu tingkat dibawah ku tahun ini." sahut Lexian santai.

"Bagus, karena ternyata kau lebih unggul dari nya, itu akan lebih mempermudah kita untuk menjatuhkan nya, jika suatu saat anaknya yang begajulan seperti preman itu kembali berurusan dengan Fairy."

"Tenang saja, biar itu menjadi urusan ku, karena hanya dengan aku saja yang bertindak sudah cukup untuk menjatuhkan nya hingga ke dasar." sahut Lexian sombong seperti biasa Anderson dan keturunannya yang selalu menyepelekan orang lain. Tanpa tau bahwa kali ini orang yang mereka anggap remeh bukan lah orang yang dengan mudah bisa mereka jatuh kan.

____________

"Aku ingin sekali berkumpul bersama cucuk perempuan ku, bagaimana rasanya aku ingin merasakan nya." keluh nenek Laura pada suaminya yang saat ini tengah menikmati kopi dengan tablet yang menampilkan koran online, yang sedari tadi dibaca oleh nya.

"Sabar dan tenang saja, tunggu lah sedikit lagi, aku yakin tidak lama lagi keinginan mu itu akan terwujud, karena bukan hanya kamu, aku pun Sama ingin merasakan nya juga." sahut Kakek Lewix menenangkan istrinya.

"Ku harap kita masih sempat untuk merasakan itu, mengingat usia kita yang sudah memasuki senja." lirihnya sendu, tidak yakin dengan sisa waktu yang mereka punya, karena usia yang menua semakin hari semakin menggerogoti tubuh mereka, ntah kapan, tinggal menunggu waktu saja untuk mereka menghadap sang pencipta.

"Semoga tuhan masih berbaik hati pada kita." sahut kakek Lewix ikut pesimis.

________

"Jam pulang sekolah dilantai teratas siap-siap, kita akan memulai eksekusi." ucap Dikra pada ke empat temannya sembari menyeringai kejam.

Hai aku kembali lagi

Semoga kalian gak bosan dengan cerita ini ya

Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian

Buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini terima kasih kalian baik banget

Bay...bay..

26 April 2024


Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang