tujuh

26.9K 1.5K 30
                                    


Hay aku kembali lagi

Selamat membaca

"Uwah Kavian tampan banget ya, sayang banget sekarang aku posisi nya jadi anak cowok jadi gak bisa pendekatan deh, nanti dikira apa lagi kami yang terlihat sama sama anak cowok dekat dekatan dikira homo pula nanti" gerutu Fairy tidak senang. Melihat Kavian yang duduk tidak jauh dari nya dengan posisi yang terlihat keren dimata nya.

"Tapi Kavian tampan banget sumpah masih kecil aja udah setampan itu apa lagi besar nanti, jadi harusnya aku sudah harus pendekatan sedari awal sekarang biar dia terbiasa dengan aku disisinya, tapi bagaimana sekarang dia kan taunya aku anak cowok" monolog Fairy frustasi dengan keadaan dirinya.

"Kenapa?" tanya Kavian datar.

"Oh ah enggak, emang kenapa?" Tanya Fairy gelagapan, ketahuan menatap Kavian sedari tadi.

"Liatin aku dari tadi" jelas Kavian memperjelas semakin membuat Fairy merutuki kebodohannya sendiri.

"Enggak aku bukan liatin kamu aku lihatin pemandangan di belakang kamu" kilah Fairy tak mau mengaku.

"Woy kita di tantangin Gian sama geng curut nya ngajakin duel" Seru Ares yang tiba-tiba datang memutuskan obrolan mereka.

"Terima gak ni" Tanya Rionel pada mereka.

"Terima lah, ntar kita di bilang cemen lagi sama mereka, sok jago padahal udah kesekian kalinya mereka selalu kalah duel sama kira" saut Fairy julid tak sabar mengalahkan musuh nya untuk yang kesekian kali nya.

"Kuy lah mereka nungguin di tempat biasa" ajak Ares pada mereka untuk segera pergi.

________

"Maju woy! Maju! "

"Engga usah di tengah entar kau bakalan di kepung nal!" tariak Fairy pada Rionel.

"Anj**g kau!

Fairy menghantam kan kayu di tangan nya sekuat tenaga ke arah musuh nya hingga membuat anak cowok berambut kribo itu terjatuh menggelepar di atas pasir dengan kepala benjol. Fairy menendang perut anak cowok berambut kribo itu tanpa ampun merasa emosinya tersulut karena tidak Terima jika wajah cantik nya mendapatkan bogeman hingga mengakibatkan memar.

Sial harusnya tadi Fairy lebih waspada lagi, jika nanti memar di wajah cantik nya tidak mau hilang bagaimana, biar bagaimana pun Fairy tetap lah seorang anak perempuan yang menyamar menjadi anak cowok demi persembunyian nya. dan wajah adalah aset wanita yang paling berharga.

"Muka mulus aku!" histeris Fairy dengan nafas tersengal-sengal
"Pengen banget aku bunuh kau. Tapi aku takut masuk neraka." ujar Fairy sinis.

Fairy membuang ludah kasar setelah merasa cukup puas membantai musuh nya itu. Ia mulai memperhatikan teman-temannya, mereka juga sudah berhasil mengalahkan lawan mereka alias kacung kacung nya sih Gian.

"Sok-sokan an nantangin kita duel, lagi-lagi kalah kan kalian untuk yang kesekian kalinya hahahhah" ejek Rionel pada musuh mereka yang babak belur.

"Mental intan payong kayak kalian sok-sokan nantangin, paling bentar lagi mereka semua nangis-nangis ngadu ke mama papa nya kayak biasanya." saut Ares ikut mengejek lawan nya.

" Iya trus datang lah tu mak bapaknya minta tanggung jawab, bilang kita anak nakal lah padahal anak mereka aja tu kelakuannya kayak Dajjal" sinis Fairy ikutan mencemooh.

"Gak guna" komentar Kavian datar.

"Awas ya kalian, aku bakalan balas nanti lain kali," ancam Gian sebelum berlari kabur. Diikuti semua para curut-curutnya, Fairy reflek melempari mereka dengan batu di dekatnya, Rionel yang menyumpah serapahi mereka, Ares dan Kavian hanya menatap remeh Gian dan pengikutnya yang kabur seperti pecundang.

"Cabut gais kita pesta kemenangan, makan-makan kita, Rionel yang traktir" seru Fairy enteng, mendapatkan delikan tidak terima dari Rionel, kenapa harus dia? mana ada dia uang buat bayar makan mereka berempat. Ares yang mendengar seruan Fairy tertawa senang.

"Makan-makan, makan gratis yuhuuuu!" seru Ares semangat, Kavian hanya menggeleng heran dengan tingkah ketiga temannya.

"Gak ada uang aku, Kavian aja noh dia kan anak sultan, aku mah apa atuh cuman anak kang paket" bantah Rionel dengan merendah.

"Jangan sok miskin deh nal bapak mu kan bos expedisi" saut Fairy sinis.

"Iya bilang aja pelit" ejek Ares. Rionel hanya cengengesan.

"Iya dah mau makan apa emang nya?" Tanya Rionel.

"Donat dong" seru Fairy semangat, ketiga temannya hanya berekspresi datar.

"Donat mulu Ver, ganti ah bosan aku, yang lain apa kek asal jangan donat lagi" sanggah Rionel, ayolah Verro itu tidak bosan apa setiap saat makan donat.

"Gak, aku mau nya tetap donat" kekehnya tak mau berubah pikiran.

"Gak bosan Ver?" tanya Ares. Kavian hanya menyimak baginya apa pun keputusan mereka dia ikut saja malas berdebat.

"Gak,yok jalan" final Fairy, mereka hanya pasrah mengikuti.

_________

"Uang di brankas aku di kamar kayaknya hilang deh, memang udah lama sih gak aku cek tapi seingat aku total nya banyak yang aku simpan di brankas tapi pas aku cek semalam tinggal setengahnya aja" ucap Bintang memberitahu pada keluarga nya yang kini tengah makan malam bersama. Leandra yang duduk di sebelah nya menghentikan aktivitas makan nya. Yang lain hanya menatap heran.

"Aku juga tiga bulan lalu pas buka brankas juga kaya ada yang beda uang didalam nya juga tinggal setengahnya, aku kira akunya yang lupa, karna gak mungkin dicuri karna pas aku buka brankas nya masih terkunci, dan gak ada yang bisa buka kunci brankas yang dilengkapi pengaman tingkat tinggi itu kan." saut Leander ikut mengeluhkan hal yang sama.

"Kok bisa?" tanya Langit, mewakili papa nya dan Lexian yang juga penasaran.

"Coba kalian cek brankas kalian juga, sipa tau isi nya juga hilang" usul bintang menatap Langit, Lexian dan papa nya. Mereka bertiga menyetujui dan segera mengecek brankas mereka masing-masing.

Bintang dan Leander tetap di meja makan menunggu mereka selesai mengecek brankas mereka.

"Gimana?" tanya Bintang tidak sabar, saat mereka sudah tiba di meja makan.

"aku juga" saut Lexian datar.

"Ya sama" ucap Langit, kesal

"Selain uang tunai emas dan berlian papa juga hilang" jelas Anderson. Bintang membelalak kaget. suasana semakin tegang.

"Coba kamu cek Langit?" Usul sang papa.

"Ya pa" setuju Langit. Segera mengambil laptop nya untuk menyelidiki.

"Gimana?" Tanya Leander penasaran setelah satu jam Langit berkutat dengan laptop nya tapi belum juga bersuara memberi mereka hasil pencariannya.

"Gak ada" jawab Langit.

"Gak ada, maksudnya?" tanya Bintang penasaran.

"Gak ada jejak apapun, semua tanpak bisa saja, apa lagi kita tidak tau kapan tepatnya brankas-brankas itu di bobol." jelas Langit, mereka yang mendengar menyerengit bingung juga merasa marah karena ada tikus bernyali yang mencoba bermain -main dengan mereka keluarga Anderson, keluarga yang terkenal kejam pada orang yang berani mengusiknya.

"Haa...sial hilangnya Fairy adik kalian saja masih belum terpecahkan, sekarang timbul lagi masalah baru." desah Anderson frustasi.

Hai terimakasih buat yang udah mampir di cerita geje aku.

Sumpah aku masih pemula, jadi jangan bully ya.

Kalian boleh komen, biar aku bisa koreksi kesalahan aku.

Sekali lagi terimakasih.

Dan kasi aku dukungan biar aku tambah semangat ya!!

Bay bay....










Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang