empat belas

21.6K 1.2K 41
                                    

"Hari ini gak belajar, ada kunjungan katanya jadi yok kita cari Gian ajak main." ajak Rionel tidak sabar, dan ketiga temannya  tau benar arti tersembunyi dari kata main dalam ucapan Rionel.

"Ayok, Res beli peralatannya gih sana." Suruh Fairy pada Ares segera. Peralatan Disini baju cewek serta bando cewek warna pink seperti rencana mereka kemarin "Dan kita bertiga langsung cari targetnya jangan sampai dia sembunyi." lanjut Fairy mengatur rencana.

"Ok, kabari ya nanti. Kalo target udah ketemu."

"Langsung ke gudang aja." saut Kavian memberi tahu Ares, tujuan mereka nanti.

"Ok."

"Omo Gian, kau cantik banget, lihat sini coba, lihat sini aku mau Selfi in biar ada kenangan untuk kau dewasa kelak. Hahahaha....." puji Fairy pada Gian disertai dengan aksinya yang tertawa ngakak diikuti ketiga temannya.

"Ya..., Onel kau ngasih blas on nya ketebalan gak sih jadi menor kayak badut jatoh nya." komentar Ares pada hasil karya Rionel pada wajah Gian.

"Mana aku tau, aku kan cowok mana pintar dandan, gak apa lah tetap cantik kok kalo kena filter kamera hp mahal kita." saut Rionel santai.

"Udah dapet belum foto bagus nya? posting di grup sekolah kalo udah." suruh Kavian pada Fairy.

"Sip, tenang udah viral malah."

"Wow Bakalan fomous kau Gian. Harus ingat ya ini semua berkat jasa kita berempat." ejek Ares pada Gian yang sekarang sudah menangis malu.

"Kenapa malah nangis coba, kemaren aja aku lihat kau sok banget ngebully anak orang di depan umum, giiliran sama kita cupu merasa tertindas. ingat ya setiap tindakan ada karma nya." ucap Fairy bijak.

"Seharusnya kalian gak perlu sok-sokan ikut campur urusan aku." jawab Gian mencoba berani.

"Biarin kamu makin semaunya gitu? Dapat balasan dari kita ajak kau gak jera dan masih kayak Dajjal apa lagi kalo gak kita kasi pembalasan." saut Rionel sinis.

________

"Dek-dek pernah lihat anak kayak yang di foto gak?" tanya Bintang pada tiga orang anak sekolahan yang berpapasan dengannya dijalan. Sambil menunjukkan foto ditangannya untuk dikenali oleh mereka.

Ketiga anak itu menatap foto yang disodorkan oleh orang asing yang menurut mereka belum pernah mereka temui sebelum nya, mereka terdiam setelah melihat foto itu lalu setelah nya mereka bertiga saling pandang, seolah berbicara melalui pikiran mereka. Seakan paham mereka menjawab serentak "enggak" jawab mereka kompak. "emang dia siapa nya abang bang?" tanya salah satu dari mereka.

"Dia adiknya abang." jawab Bintang seadanya.

"Ohhh. . . namanya siapa bang? kok di cariin bang? emang adek nya kemana?"

"Emm...dia hilang sejak dua tahun lalu, dan kabar terakhirnya dia berada disekitar sini." jawab Bintang tanpa memberi tahu nama adiknya karna gak mungkin dia bilang namanya Fairy sedangkan foto yang ia tunjukkan foto anak laki-laki, dia juga yakin Fairy sekarang tidak memakai nama itu lagi, dia pasti pakai nama samaran dan sialnya ia dan keluarga nya tidak tau siapa namanya sekarang.

"Iya kah? Semoga cepat ketemu ya bang adek nya, kita mau pulang dulu takut di cariin." pamit ketiga anak itu diam-diam menatap curiga pada Bintang yang terlihat aneh.

"Hmm. Maaf mengganggu."

Bintang terdiam ditempat lalu setelahnya ia berjongkok dan menyugar rambutnya frustasi.

'Ahhkkk' pekik Bintang frustasi.
penampilan Bintang saat ini jauh dari kata sempurna yang selalu melekat pada dirinya selama ini, sekarang dirinya terlihat seperti orang hilang arah luntang lantung tanpa tujuan.

Sudah tiga hari dirinya tanpa henti menyusuri sekitaran pantai dan belum juga menemukan hasil. Fairy atau anak laki -laki yang dikatakan mirip dengan Fairy pun belum dia temukan keberadaan nya.

"Dek kamu di mana sih sebenarnya? Pulang lah dek abang rindu benget sama kamu." lirih Bintang menatap Foto ditangannya penuh rindu.

_______

"Jadi gimana? kita langsung pulang atau kerumah Verro dulu?" tanya Ares pada Kavian dan Rionel.

"Pulang dulu aja, ganti baju trus langsung kita pergi ke rumah Verro." saran Kavian.

"Untung aja si Verro gak pulang bareng kita tadi kan, dia pulang duluan karna pusing katanya. coba kalo enggak udah di karungin pasti dia sama tu orang." saut Rionel.

"Maka dari itu kita harus segera kasi tau Verro, mana tau tu orang jahat, cuma ngaku-ngaku aja kalo dia abang nya Verro, selama ini kita semua kan tau kalo Verro itu anak tunggal dengan seorang ibu tanpa suami." terang Ares.

"Dah cepat pulang, kita harus segera kerumah Verro, dan segera kasi tau Verro tentang tadi."

_______

"Kalian ketemu sama orang yang ngaku-ngaku  saudara aku, dan bilang kalo aku ni adiknya yang hilang?"

"Iya, kita gak langsung percaya, kita semua kan tau kau itu anak tunggal dengan seorang ibu kan. Jadi gak mungkin lah." terang Ares pada Fairy.

"Ya memang, aku anak tunggal kok, jadi gak mungkin aku punya saudara." dusta Fairy. "pasti dia orang jahat tu kalo ketemu lagi nanti langsung lari aja takut nya kalian jadi sasaran juga." lanjut Fairy mewanti-wanti temannya.

"Iya, makanya kita langsung cepat pulang tadi. dia terlihat mencurigakan memang." ucap Kavian yang dibenarkan oleh Ares dan Rionel.

"Mereka keterlaluan banget sih, masih aja ngusik ketenangan aku, gak bisa apa biarin aku bahagia tanpa bayang-bayang mereka. mau mereka apa sih? padahal aku udah pergi jauh dari mereka dan gak ganggu mereka lagi, kenapa mereka malah mesti cari aku sampai segitunya? Gak bosan atau capek apa padahal udah dua  tahun lebih berlalu." batin Fairy kesal.

"Bagus kalian jangan gampang percaya sama orang asing, hem aku  rencananya mau pergi liburan, dan akan pergi sore ini." ujar Fairy tiba-tiba mengejutkan ketiga temannya. Fairy merasa lokasinya sekarang sudah tidak aman lagi jadi lebih baik dia segera pergi kabur jangan sampai dia tertangkap oleh orang-orang tidak punya hati itu.

"Kok mendadak Ver?" tanya Kavian heran. Rionel dan Ares juga menatap tanya pada Fairy.

"Ya kepengen aja baru aja kepikiran tadi jadi ya baru ngabarin." jawab Fairy santai. padahal mah alibi mendadak nya buat kabur lagi, setelah mendengar cerita dari teman nya tadi, ia gak mau ih kembali ke keluarga toxic itu lagi.

"Trus sekolah mu gimana?" tanya Ares.

"Izin lah, tenang aku kan udah pintar gak sekolah juga aku udah pintar." tawab Fairy pongah. Iya lah ia kan seharusnya anak SMA  bukan SD.

"Kalian mau ikutan gak?" tanya Fairy pada ketiga temannya.

"Mau sih, tapi bilang ke mama papa nya gimana, takutnya gak diizinin." Saut Ares tidak yakin.

"Bilang aja terus terang, masalah izin sekolah kita serahkan ke Kavian, dia kan yang punya sekolah jadi gampang lah." bujuk Fairy lagi.

"Oke lah deal kita berangkat sore ini."

"Pakai helikopter mu aja Kavian biar gak ribet." usul Fairy. bertujuan agar tidak meninggalkan jejak yang akan membuat mereka kembali menemukan keberadaan nya.

"Oke, aku akan suruh pilot nya untuk bersiap." setuju Kavian yang disambut pekikan senang Ares dan Rionel.

"Yuhu. . kita terbang." pekik Rionel heboh.

"Kalo sultan kw gitu tu, kayak yang gak pernah naik helikopter aja." cibir Fairy akan tingkah Rionel.

Hai aku kembali ni

Lihat kalian pada semangat aku jadi juga semangat buat update

Maaf  ya kalo dalam penulisan aku masih banyak salah, maklumi aja ya aku masih pemula soalnya.

Semoga kalian gak bosan ya sama cerita ini.

Buat kalian yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini, terima kasih kalian baik banget

Bay... Bay






Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang