tiga puluh empat

9K 676 48
                                    

"Ada apa dengan Fairy?"  tanya nenek Laura panik, tadi saat ia dan keluarganya sedang bersantai tiba-tiba mendapat laporan dari pelayan nya, bahwa mansion Kavian tempat Fairy cucuk nya tinggal sedang dilanda kepanikan, Karena Fairy yang tidak kunjung sadar dari tidur nya, dengan kondisi yang terlihat tidak baik-baik saja. Karena khawatir dan panik mereka segera bergegas pergi menemui Fairy agar bisa melihat kondisinya secara langsung.

Hal yang sama juga terjadi pada Anderson dan ke empat anaknya, mereka yang tadinya berada diluar rumah tiba-tiba mendapat kan kabar mengejutkan tentang kondisi Fairy yang memburuk, dari orang yang mereka tugas kan untuk memantau keseharian Fairy. Tanpa pikir panjang mereka bergegas pulang untuk segera menemui Fairy dan melihat keadaannya secara langsung.

Dan yang mereka lihat saat tiba dikamar tempat Fairy berada adalah Kavian yang panik sambil sesekali menggosok-gosok telapak tangan Fairy, serta mengelap dahi Fairy yang berkeringat. Rionel juga membantu menggosok-gosok telapak kaki Fairy, ada pun Ares ia mencoba mendekatkan minyak angin di hidung Fairy agar bisa dihirup oleh Fairy. Mereka juga gencar meneriakkan nama Fairy berharap Fairy segera terbangun dari tidur nya.

"Gak tau, tadi dia tidur, pas kami masuk kamarnya mau bangunin karena kami ada rencana pergi keluar bareng, kami malah dapati kondisi nya udah kayak gini, dipanggil dan dibangunin gak merespon, nafasnya kayak sesak, seluruh badannya dingin, tapi berkeringat sampai basah malah, terlebih wajahnya pucat banget kayak__ coba aja lihat. Kami panik dan takut, kami gak tau dia kenapa. Tolong lakukan sesuatu." jelas Ares dengan cepat serta panik.

"Detak jantung nya melemah." Seru Kavian tiba-tiba membuat suasana semakin panik dan tegang.

"Dokternya mana?" Tanya Rionel juga tidak sabaran, Karena dokter yang dipanggil sebelumnya belum juga tiba, padahal keadaan Fairy sudah semakin memprihatinkan.

Anderson akan maju untuk melihat kondisi anaknya dari dekat dan mencoba untuk ikut membangun kan nya, terhenti karena kakek Lewix yang segera menghadangnya. "Mau kemana kau? Pergi, kau tidak dibutuhkan disini." ucap kakek Lewix pada Anderson, yang terlihat memerah marah mendapat dan mendengar perkataan pedas dari nya.

"Apa hak mu mencegah ku? dia putri ku jadi aku jelas berhak dan lebih dibutuhkan disini." sahut Anderson emosi. Dasar kakek tua tidak lihat kondisi dalam situasi genting begini pun masih sempat mencari perkara.

"Keluar kalian semua, kalian tidak dibutuhkan disini, hanya memperburuk suasana dengan pertengkaran kalian. Tidak kah kalian lihat ini bukan waktunya untuk hal tidak berguna seperti itu." seru Kavian emosi pada tingkah kedua keluarga itu yang tidak pernah berubah, selalu bertengkar di setiap hal, sebelum nya Kavian tidak pernah mempermasalahkan pertengkaran mereka selama ini, hanya saja saat ini ia benar-benar kesal dengan mereka yang bertengkar tidak tahu situasi dan kondisi disaat Fairy dalam kondisi memprihatinkan begini mereka masih sempat-sempatnya, ah Kavian rasanya ingin mengamuk sekarang, tapi itu tidak penting yang terpenting sekarang adalah kondisi Fairy dan bagaimana cara menanganinya.

"Maaf saya terlambat." sela dokter yang baru saja tiba, dan langsung bergegas memeriksa kondisi Fairy. Menyisakan kedua keluarga itu yang diam memperhatikan dengan diam, gelisah, panik dan khawatir. Kavian tetap pada posisinya duduk di sisi ranjang Fairy, selama masa pemeriksaan yang dokter lakukan pada Fairy, diikuti oleh Ares dan juga Rionel yang berdiri dibelakang Kavian mengamati dengan ekspresi panik dan khawatir yang kentara.
Apa yang terjadi dengan Fairy? kenapa kondisinya tiba-tiba seperti ini? Mereka ketakutan setengah mati rasanya.

"Kita butuh tabung oksigen segera, kondisinya semakin melemah, pasien terlihat kesulitan untuk bernafas." ucap Dokter tiba-tiba membuat mereka kalang kabut Karen panik, tidak ada tabung oksigen di mansion ini maupun di mansion mereka. Dan mesti di rumah sakit untuk mendapatkan nya, tapi masalahnya rumah sakit berjarak lumayan jauh dari tempat mereka dan akan butuh waktu lama untuk mendapatkan nya, sedangkan Fairy membutuhkan tabung oksigen itu sesegera mungkin.

Mereka yang biasanya bisa mendapatkan apa pun dengan cara cepat dan instan dengan kemampuan dan kuasa mereka kini dibuat tidak berguna karena didesak oleh waktu.

________

"Kenapa aku melihat ini? Kehidupan pertama ku setelah kematian ku? Apa maksud semua ini?" Fairy menatap heran pemandangan didepannya yang memperlihatkan kejadian setelah dirinya dinyatakan meninggal karena kecelakaan, dengan kondisi tubuhnya  yang mengenaskan. Ia bisa melihat semua nya, termaksud tubuh nya yang terbujur kaku, serta semua proses pemakaman dirinya sendiri, ia hanya bisa melihat semua nya tanpa bisa menyentuh apa pun.

Terlihat Anderson yang sial nya adalah ayah nya itu menangis meraung-raung penuh penyesalan dan berakhir gila, keempat Abang nya juga sama terpuruknya, mereka hidup dengan penyesalan mereka masing-masing, apakah dirinya bermimpi? Tapi tidak ini seperti nyata, seperti seolah jiwanya yang tertarik kembali kemasa lalu, untuk melihat semua ini. Kejadian yang seharusnya tidak pernah ia ketahui setelah kematian nya.

"Kalau jiwa nya disini, kembali kemasa lalu, lalu bagaimana dengan tubuhnya dimasa depan?" khawatir Fairy dengan kondisi tubuhnya dimasa depan.

Melihat dari rentetan kejadian yang ia saksikan sudah terhitung satu bulan ia berada disini, lalu kenapa ia belum juga kembali kemasa depan, apa masih ada tujuan yang harus ia selesaikan? Tapi Apa? Apa karena saat itu aku meninggal dalam keadaan penasaran karena keinginan yang tidak tersampaikan, mati tanpa pernah merasakan kasih sayang dan perhatian dari keluarga nya.

"Bagaimana caranya aku kembali kemasa depan?" monolog Fairy bingung dengan keadaan dirinya saat ini.

__________

"Exsel, segera hubungi rumah sakit dan minta mereka untuk sesegera mungkin mengirimkan tabung oksigen ke sini, aku beri waktu lima menit untuk mereka melakukan nya."  suruh Kavian pada asisten nya yang Baru-baru ini dipekerjakan untuk membantu dirinya, karena dirinya yang sudah mulai bergabung menangani bisnis keluarga nya.

"Baik tuan." patuh Exsel segera menghubungi pihak rumah sakit sesuai perintah tuan mudanya.

Mendengar ucapan dan melihat kesigapan Kavian, kedua keluarga itu merasa malu, mereka yang merupakan keluarga sesungguhnya Fairy tidak bisa melakukan dan mengusahakan apapun untuk Fairy, Bahkan saat kondisi Fairy yang kritis saat ini.

Mereka terlalu syok dan kalut hingga tidak dapat berfikir cepat untuk menangani kondisi saat ini.

"Ai, apa yang terjadi kenapa seperti ini?" tanya Kavian lirih dan panik, menatap khawatir Fairy yang kesulitan bernafas ditambah wajahnya yang semakin pucat, ia masih terus menggosok telapak tangan Fairy yang dingin agar tetap hangat. Dan sesekali mengelap keringat dingin di dahinya.

"Kav, kenapa Fairy kayak orang yang akan sakaratul maut? Fairy bukan akan meninggalkan?" tanya Rionel takut. Membuat mereka yang mendengar pertanyaan Rionel menahan nafas mereka tanpa sadar.


Hai aku kembali lagi

Semoga kalian gak bosan ya sama cerita ini

Maaf jika part kali ini gak sesuai dengan ekspektasi kalian ya

Buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini terima kasih kalian baik banget.

Bay ... Bay ....

3 April 202⁴

_____________

Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang