enam belas

19K 1.1K 59
                                    

"selama liburan kita harus banyak Selfi sama buat story biar teman-teman kita pada iri." saran Ares bermaksud ingin pamer, sekarang mereka ada di lobi hotel akan ke lantai teratas gedung untuk menuju helliped tempat hellikopter mereka berada yang akan membawa mereka berlibur ketempat selanjutnya.

"Iya, apalagi kalo si Gian tau nanti, pasti dia bakal ngelepar kayak cacing kepanasan karena iri, mau saingan sama kita tapi gak mampu kan." julid Rionel menistakan Gian musuh mereka di sekolah.

"Serah kalian dah, aku liburan buat nyenengin diri sendiri bukan buat pamer sih." terang Fairy pada mereka.

"Hmm kampungan." Celetuk Kavian pedas.

"Apa dah, gak seru kalian berdua is, ya udah Ar kita aja nanti yang Selfi sama buat story." Rajuk Rionel kesal, Ares hanya mengangguk setuju.

"Eh...ponsel aku kayaknya ketinggalan deh." Seru Fairy tiba-tiba, menghentikan langkah mereka.

"Kok bisa sih Ver, kau kebiasaan sih cereboh jadi orang." cecar Rionel.

"Ya namanya juga lupa, mana bisa di prediksi tiba-tiba aja." saut Fairy membela diri. "Aku mau balik lagi deh , mau ambil tertinggal dikamar hotel kayaknya, kalian duluan aja tunggu aku di helliped." ujar Fairy lagi pada mereka. Lalu bergegas kembali menuju kamar hotel tempat mereka menginap semalam.

"Perlu di temani gak Ver?" pekik Kavian karena jarak mereka yang sudah cukup jauh.

"Gak, duluan aja ntar aku nyusul." Pekik Fairy menolak niat Kavian yang ingin menemaninya.

"Pake acara kelupaan segala sih, kebiasaan ni aku pikun sejak dini." rutuk Fairy kesal sendiri.

Dari kejauhan tampak seseorang mengintai pergerakan mereka sedari awal saat mereka keluar dari kamar hotel.

"Gak nyangka dari sekian banyak orang aku adalah orang yang beruntung itu." ucap orang itu senang. Membayangkan hadiah besar yang akan diterima nya kelak.

Kini Fairy sudah keluar dari kamar hotel setelah menemukan ponselnya, tidak menyadari seseorang yang berjalan dibelakangnya bersiap akan membius dan menangkap nya.

Dua langkah berjalan Fairy merasa seseorang membekapnya dengan saputangan yang sudah di beri obat bius dari belakang, tanpa persiapan dan kalah tenaga tak lama setelahnya Fairy jatuh pingsan dalam dekapan seseorang itu.

"Akhirnya pencarian berakhir juga."

__________

"Verro kemana sih lama banget, ditungguin dari tadi juga." rungut Rionel.

"Iya ya ini udah setengah jam lebih loh!" saut Ares.

"tunggu aja dulu, lupa naroh kali dia makanya lama." ucap Kavian menenangkan mereka.

"jangan-jangan dia sesat lagi." tebak Rionel asal.

"Mana mungkin, Verro tu cerdas gak kayak kau yang otaknya setengah." ejek Ares pada Rionel.

"Sembarangan. aku yang kau bilang otak setengah ini ranking kelas ya." ucap Rionel pongah.

"urutan terakhir dari kita wie." Ejek Ares lagi.

"Beda satu angka ini kau ranking tiga dan aku ranking empat." ucap Rionel membela diri.

"Serah dah, yang waras ngalah."

"Perlu kita susulin gak si Verro ni? Lama banget." tanya Ares lagi.

"Susulin aja, mana tau tu anak ada apa-apa kan?" saran Rionel.

"Ya udah kita susulin." setuju Kavian berjalan lebih dulu. Diikuti Ares dan Rionel.

__________

"Tuan ada sesuatu yang saya bawa untuk anda."  ucap Alando pada Anderson dalam panggilan telepon.

"Sesuatu apa?"

"Tuan lihat saja sendiri dimansion, saya yakin tuan akan senang melihatnya."

"Kau yakin? Kenapa aku yang atasan yang harus menemui mu kenapa bukan kau saja yang seharusnya kesini menemui ku langsung?"

"Tidak bisa tuan, sesuatu ini bukanlah hal yang bisa saya bawa sesuka hati. Cepatlah tuan atau tuan akan menyesal"

"Kau---  sambung terputus sepihak oleh Alando, karena melihat pergerakan tiba-tiba seseorang dari atas ranjang. sepertinya sudah bangun pikirnya.

"Aku harus memberinya obat bius lagi." Pikir Alando dan sudah bersiap untuk melakukan nya. Dan sesaat kemudian seseorang itu kembali tertidur setelah Alando membiusnya kembali.

"Fiuh... kalau tidak dibius aku tak tau apa yang harus di lakukan dengan anak delapan tahun hu, lebih baik seperti ini kan?"

________

"Kurang ajar si Alando, sembarangan matiin telepon." maki Anderson kesal akan sikap bawahannya itu.

"Dia menyuruhku kesana he, memangnya dia siapa memerintah aku? aku yang atasan nya disini." sinis Anderson melanjutkan pekerjaannya kembali tanpa menghiraukan perkataan Alando yang menyuruh nya untuk segera datang kemansion menemui nya.

Selain menghubungi Anderson Alando juga menghubungi keempat putra Anderson, dan jawaban mereka juga sama seperti bapaknya sok bossy menolak untuk menemui bawahan lebih dulu. Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya.

Biarkan saja Alando tidak akan memberi tahukan sesuatu itu apa biar mereka kapok di masa depan tidak akan meremehkan orang lain lagi hanya karena status. tekad Alando ingin memberi mereka pelajaran.

________

"Siapa?" Tanya salah satu teman Langit kepo, setelah Langit menyelesaikan panggilan nya.

"Tau, gak penting, bawahan papa nyuruh datang kemansion katanya ada sesuatu yang penting." jawab Langit acuh.

"Kenapa gak datang? Siapa tau benaran penting kan?" tanya teman Langit memberi saran.

"Gak, dia yang perlu dia lah yang datang nemuin aku." tolak Langit langsung.

"Coba cek CCTV deh Lang, biar tau yang dimaksud penting tu apa? Sebelum kau nyesal." saran teman Langit lagi.

"Oke deh, aku cek dulu." ucap langit mulai mengotak atik laptop nya sesaat kemudian dia sepontan berdiri "brensek Alando awas kau ya." umpat Langit tiba-tiba, lalu setelah nya berlari tunggang langgang bak orang kesetanan untuk segera kembali kemansion. sesuai perintah Alando sebelumnya.

Di perjalanan Langit segera menghubungi seluruh keluarga nya melalui panggilan group.

"Cepat kembali kemansion, sekarang! Alando udah nemuin Fairy dan sekarang ada dimansion." suruh Langit langsung pada semua keluarga nya.

Di sambut dengan umpatan mereka semua pada Alando yang tidak berterus terang sedari awal, dan membuat mereka mengabaikan perintah nya untuk segera kembali kemansion sebelum nya.

"Shit kenapa gak bilang dari awal, dasar Alando bego."

"Alando kau lihat aja nanti."

"Bawahan kurang ajar emang."

Bunyi umpatan mereka terdengar bersahutan dalam panggilan telepon. Langit tidak perduli memilih mematikan sambungan telepon untuk kembali fokus mengemudi dan segera sampai di mansion.

Hai aku kembali lagi

Semoga kalian gak bosan  dengan cerita ini ya

Buat kalian semua yang udah baca dan kasi vote buat cerita ini. Terimakasih kalian baik banget.

Bay...bay


14 Maret 2024





Fairy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang