SEBELAS

1.5K 69 2
                                    


~Aku menahan diri agar tidak lekas jatuh. Karena setelah terluka, butuh waktu untuk lekas sembuh. ~

***

Dari beberapa hal yang terjadi belakangan ini. Rebecca putus dengan Calvin tentu salah satu yang paling menguras energi Aura. Hampir setiap hari, Rebecca mampir ke rumah-nya. Hanya mampir yang terhitung bisa sampai tiga-empat jam.

Sementara yang lainnya, tentu saja keluarga-nya yang paling penting. Tanggal persidangan terakhir untuk memutuskan perceraian orang tua-nya telah diundur beberapa kali. Entahlah, untuk kali ini saja, Aura tidak mau ambil pusing.

Ia ingin menikmati hari minggu-nya dengan tenang.

Tok... Tok... Tok...

"Siapa? "

"Ada temen lo dibawah. Joshua. "

Tanpa menyahut Anjani, barang sepatah kata-pun, Aura langsung berdiri. Menepuk dahi-nya keras. Kok bisa ya, dia lupa Josh janji akan datang dan menonton film bersama di rumah-nya.

Aura mengambil kaus yang sekiranya pantas ia pakai dari lemari baju-nya. Kemudian ganti celana dengan celana jeans selutut kesayangannya. Setelah itu, ia bergegas turun.

"Hai. " Aura menyapa Josh gugup. Gugup sekaligus terengah - engah karena habis berlari tadi.

Joshua terlihat tampan. Dengan kaus putih dan celana selutut-nya. Bekas keringat Josh juga masih tercetak jelas di dahi miliknya. Sesuai janjinya, Joshua membawa dua kantung kresek yang Aura yakin, itu isinya makanan ringan semua.

"Mau nonton apa? Gue nggak punya film banyak. "

Sebelum menjawab, Josh mengedarkan pandangan ke seisi rumah Aura. "Nyokap sama kakak lo kemana? " Tanya Josh.

Dahi Aura berkerut. "Di kamar. Kenapa emang? "

"Enggak. Kalau gitu kan, kita nggak cuma berdua di rumah. Kalau cuma berdua ntar kuta digrebek lagi," ucap Josh asal.

Iya, asal. Tidak memperhatikan muka dan telinga Aura yang sudah merah sempurna.

"Tanggung jawab! Lo udah bikin gue baper." tentu saja itu tidak dilisankan. Aura hanya berteriak dalam hati.

"He he he. Yaudah. Nonton The Fault in Our Star aja mau? "

Josh mengangguk.

"Boleh. "

Saat Joshua akan duduk, Anjani keluar dari dapur. Dengan susu cokelat hangat di tangan-nya.

Joshua menunggingkan senyum tipis. Menyapa perempuan itu. Namun Anjani melengos, dan berjalan ke luar dengan langkah malas.

"Itu, kakak lo, nggak diajak nonton juga? "

"Kak Anjani? " Josh mengangguk.

"Kayaknya dia lagi nggak mood. "

Mulut Josh membentuk huruf 'o'.

"Kenapa dia? " Tanya Josh lagi.

Arkan dan AuraWhere stories live. Discover now