DUA PULUH ENAM (a)

702 31 2
                                    

~Kenapa kamu larang aku suka sama kamu? Sejak kapan jatuh cinta itu dilarang? ~

***

"Namaku Samuel Arkan Junario. "

"Halo Samuel! " Guru tk itu tersenyum riang seperti berbicara di dunianya sendiri. Di kelilingi anak - anak dengan rona wajah merah muda yang saling bercanda, melempar tawa, atau hanya duduk tanpa berbuat apa - apa.

Disudut kelas, seorang perempuan sedang menggambar sesuatu. Boneka barbie yang dia rindukan. Namun sayang ketinggalan di rumah eyang waktu berkunjung liburan kemarin.

"Samuel, duduk sama Abel ya sayang. " Anak laki - laki itu tersenyum lebar dan mengangguk patuh. Dia berjalan dengan langkah mantap. Wajahnya malu - malu namun penuh rasa ingin tahu. Binar yang menarik Abel untuk menatap ke arah wajah anak laki - laki itu.

"Halo, aku Abelia."

Anak laki - laki itu tersenyum malu, namun tetap mengulurkan tangannya. "Aku Samuel Arkan Junario! " Dia mengeja namanya dengan cepat, agar tidak salah mengatakannya. Arkan baru hafal namanya seminggu lalu, dan lidahnya masih sering terpeleset.

"Panjang banget," decak Abelia.

"Aku panggil Samuel boleh? " Tanya gadis kecil itu.

Arkan mengangguk, namun kemudian wajahnya berkerut bingung. "Tapi biasanya aku dipanggil Arkan. Tapi boleh deh, terserah kamu, " ucapnya.

"Oke deh. Sip! " Abel mengacungkan jempol pada Arkan.

"Kamu suka barbie? " Arkan melepas tali tas punggungnya sambil menatap gambar barbie di buku tulis Abel.

"Iya. Tapi ketinggalan di rumah eyang, " jawab Abel lesu.

Arkan mengangguk saja, karena dia juga bingung mau merespon bagaimana.

"Lain kali kalau udah ketemu kita main barbie bareng mau? " Tawar Arkan.

Abel menatap Arkan tidak percaya. Biasanya anak cowok paling anti main dengan hal berbau barbie.

Dengan penuh semangat Abel mengangguk. Dia melempar senyum lebar, begitu juga Arkan. Semudah itu, persahabatan mereka dimulai.

Abel tersenyum miris. Saat ingatannya terlempar ke masa itu, saat itu juga ada ribuan kupu - kupu berterbangan di perutnya. Seperti memang dia dan Arkan ditakdirkan bertemu. Hanya bertemu, bukan bersama. Arkan cinta pertamanya, namun Abel bukan cinta pertama Arkan.

Dalam persahabatan cowok dan cewek, pasti ada salah satu pihak yang memendam rasa diam - diam. Entah itu disadari atau enggak. Abel mengalaminya sendiri, Abel merasakannya sendiri.

Kebanyakan orang yang belum pernah merasakan jatuh cinta pada sahabat sendiri dan patah hati sebelum cintanya tersampaikan, pasti mengatakan kalau Abel berlebihan. Terlalu termehek - mehek karena cinta, padahal kalau kalian rasakan, saat mengetahui orang yang kamu cintai itu sahabatmu sendiri, kamu mungkin akan senang. Senang karena mungkin kamu pikir pdkt-nya akan lebih mudah. Atau akan sedih, saat kamu tahu sahabatmu mungkin akan terus menganggapmu sahabat. Dia akan meninggalkanmu saat mulai tertarik dengan lawan jenis,punya pacar dan menikah dengan orang lain. Bersamanya kamu akan senang sekaligus sakit diwaktu yang bersamaan. Bahagia untuknya dan sakit karena-nya. Tidak ada teori pasti tentang hal itu, namun nyatanya seperti itu.

Arkan dan AuraWhere stories live. Discover now