2

4.6K 410 4
                                    

***Mumpung waktu lagi kosong jadi bisa update satu part lagi...warning typo ya

***Happy Reading dan jangan lupa voment...kiss kiss

Erick Leitner POV

"Cleared to land Indonesia-176."

Approaching minimums

"Continue."

Minimums

"Landing."

Five hundred

"Clear."

Four hundred

Three hundred...

Roda-roda pesawat akhirnya menapak di landasan setelah melewati beberapa menit yang cukup krusial saat melewati tahap pelesapan awan kumulonimbus. Dalam jarak tinggal 500 kaki landasan bahkan masih tidak terlihat. Aku melirik Bayu di sebelahku yang saat ini sedang tertawa lepas.

"Jakarta masih seperti yang dulu."

Itu adalah kalimat candaannya setiap kali kami mendarat dengan mulus di tengah cuaca yang tidak mendukung.

"Ground selamat sore Indonesia-176 exit Charlie, Golf Mike November"

"Indonesia-176 Golf Mike November, Parking Stand Alfa Echo 2 Straight Ahead."

"Straight Ahead Alfa Echo 2 Indonesia-176."

Aku membuang napas pelan ketika pesawat sudah benar-benar berhenti. Ada waktu sekitar lima belas jam lagi untuk penerbangan berikutnya ke Batam.

"Gimana urusan lo bro? Fitting-fitting sudah?" Aku setengah menggoda Bayu yang tampak sibuk memandang layar ponselnya. Dia tergelak sambil menggeleng. Partner terbangku ini sebentar lagi akan menikah. Satu tahap dalam hidup yang sama sekali belum terpikirkan olehku.

"Gue nggak habis pikir kenapa mau kawin aja seribet ini." Dia mendengus dan membuatku tertawa sedikit berdecak. Bisa jadi yang baru ia sebutkan tadi adalah juga salah satu dari sekian puluh alasanku untuk belum mau memasuki tahap kehidupan itu.

Pintu cockpit terbuka, Lisa, salah satu flight attendant, muncul dengan wajah yang mengisyaratkan ada sesuatu yang terjadi.

"Capt, ada masalah."

"Apa?"

"Ada penumpang yang nggak mau turun." Lisa sedikit meringis ke arah Bayu dengan gerak bibir yang mengucap kata 'cewek'.

"Is it you?"

"Aku? Kenapa?"

"Erick. Cewek." Bayu menekankan dua kata itu seakan-akan namaku selalu tak terpisahkan dengan kata cewek, wanita atau perempuan. Keningku berkerut mencoba memastikan pada Lisa apakah dia yakin perempuan itu tidak mau turun gara-gara aku.

"Sepertinya ada yang terjadi sama dia. Dia bicara sambil menutup-nutup mukanya gitu. Misterius."

Bayu tergelak sambil menepuk pelan bahuku, seakan-akan hanya aku yang mengerti tentang situasi ini. Akhirnya aku bangkit mengikuti Lisa menuju cabin. Perempuan itu ada di kelas bisnis. Seperti yang Lisa katakan dia menutup kepala hingga separuh mukanya dengan scarf.

"Excuse me? Are you alright mam?" aku mencoba menyapa prempuan yang masih duduk dengan kepala setengah menunduk.

"Selanjutnya penerbangan ini akan kemana?" dia bersuara agak serak. Aku bisa melihat jemarinya sembunyi-sembunyi menyeka matanya.

"Kami akan berhenti di sini hingga besok pagi? Apa Anda berencana terbang lagi? Sebaiknya Anda turun dulu."

"Bolehkah aku disini aja?"

SAUDADE (Fly Me High) -  BACA LENGKAP DI STORIAL.COWhere stories live. Discover now