34

2.7K 357 11
                                    

***Warning: Typo


Tania kirana

Aku berdiri di depan lemari yang terbuka sambil memperhatikan setiap gaun yang tergantung di sana yang hampir delapan puluh persen adalah gaun dengan branded terkenal. Beberapa dari mereka tentu saja adalah hadiah dari beberapa laki-laki yang pernah jalan...no tidur denganku. Aku menarik napas dalam-dalam saat bayang-bayang masa lalu itu bermain di pelupuk mataku persis seperti potongan-potongan gambar dari sebuah trailer film.

"Shit!!" jeritku sambil menarik keluar semua gaun-gaun itu dari dalam sana dan melemparkannya ke sudut kamar. Aku terduduk di tepi ranjang dan terisak pelan. Aku berharap aku belum terlambat memperbaiki semuanya. Aku menghela napas dan menghembuskannya kencang lalu dengan cepat aku menyeka pipiku yang basah dan kembali berdiri di depan lemari yang terbuka mencoba memilih satu gaun yang tepat kukenakan malam ini. Aku akan memulai memperbaiki semua keadaan ini dengan memenuhi undangan Ava dan Erick. Tidak bisa kupungkiri kedua orang itu yang telah perlahan merubah hidupku, yang membuat aku kembali melihat dunia dengan lebih jelas dan fokus. Cinta Ava padaku dan cintaku pada Erick. Aku tahu cintaku tidak berbalas tapi ketika kamu mencintai kamu tidak sadar bahwa ada sesuatu yang besar terjadi dalam hidupmu sesuatu yang membuatmu ingin terlihat baik. Dan aku mensyukuri aku pernah mencintai dengan tulus yang membuatku berada di titik ini.

Namun aku sepertinya tidak setangguh hati kecilku yang telah merangkai kata-kata indah di atas. Hatiku sebagai seorang perempuan yang mencinta tetap rapuh. Aku terisak. Aku menangisi hatiku yang patah. Aku tidak pernah menyukai seorang laki-laki seperti aku mencintai Erick. Aku kalah. Hatiku kalah. Tapi aku berjanji ini air mata terakhirku. Aku mengijinkan diriku untuk menangis sejadi-jadinya sebagai sebuah closure.

Aku meneliti kembali dandananku sebelum turun dari mobil. Aku pastikan tidak ada sembab yang tertinggal di mataku. Aku berjalan dengan perasaan yang sudah kuusahakan tegar. Senyum termanis sudah kupersiapkan dan....

"What the..." aku hampir menyangsikan penglihatanku saat melihat sosok perempuan yang berdiri persis di depan meja yang akan aku tuju. Aku tersenyum mengucapkan termakasih pada waiter yang akan mengantarku ke meja Ava dan Erick. Langkahku kupercepat.

"Sakit jiwa nih cewek." Aku berdiri di hadapannya dan memandangnya tajam.

"Kamu?" Perempuan itu berkata heran dan tertawa. "Wow....ada apa ini? Cinta segitiga?"

"Elo nih jenis cewek apaan sih?"

"Tania.." Erick berdiri dari duduknya dan menegurku. Aku bisa melihat Ava terpekur di kursinya dengan menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Dan perlahan emosiku turun. Okay, aku sekarang bukan perempuan sejenis manusia di depanku ini. Aku tidak seperti ini lagi.

"Chell. Pergilah. Kamu sudah membuat keributan di sini."

"Jelaskan dong ada apa ini? Siapa di antara mereka, Rick?" dia masih menuntut dan membuatku ingin menyumpal mulutnya. Punya hak apa dia minta penjelasan dari Erick?

"Aku nggak punya kewajiban untuk menjelaskan hidupku sama kamu. Ayo!" Erick menarik lengan perempuan itu sedikit kasar.

"Don't touch me." Desisnya marah dan membuat tangan Erick terlepas dari lengannya.

"Karena itu pergilah. Kamu bukan perempuan seperti ini Chell. Aku nggak percaya kamu mengikuti aku ke sini." Erick setengah berbisik.

"Kamu tahu alasannya kenapa aku seperti ini?" suaranya memelas.

"Michelle, please." Erick tampak putus asa sepertinya menghadapi perempuan ini. Wajahnya tampak khawatir tentu saja ia khawatir dengan perasaan Ava. Aku menduga pasti perempuan ini terus meneror Erick belakangan ini. Aku tahu karena aku mengalaminya. Ya, I was her. Dulu!

SAUDADE (Fly Me High) -  BACA LENGKAP DI STORIAL.COWhere stories live. Discover now