38

1.6K 193 26
                                    

38

Ava Argani

Menurut Wikipedia, Magderburg adalah sebuah kota otonom di Jerman. Kota ini juga merupakan ibu kota negara bagian atau Bundesland Sachsen-Anhalt. Aku akhirnya berada di kota ini. Selama tiga bulan sebelum menuju ke sini, aku aktif bekerja sebagai dokter di klinik tante Erna, teman Mama. Dulu awal-awal aku selesai magang di Ende, Mama memang pernah menawarkan aku untuk bekerja bersama tante Erna. Dan hal ini cukup membantuku untuk melajutkan PPDS di Negara maju ini karena di sini PPDS artinya kamu bekerja dan di gaji. Dokter PPDS disini dikenal dengan istilah Assistenzarzt atau disingkat AA.

Dengan bantuan tante Lisa, lewat kenalannya yang seorang direktur unit kardiologie di sebuah Rumah Sakit di Magderburg, aku berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai AA. Aku perlu banyak bersyukur untuk hal ini karena tidak mudah untuk mendapatkan kesempatan seperti ini dalam waktu singkat.

Karena banyak hal yang perlu dilakukan dalam waktu yang sangat sedikit, maka rencana aku dan Erick untuk menikahpun tertunda. Tidak mungkin kami menikah dengan situasi ribetnya urusanku dalam mempersiapkan diri ke Jerman ditambah pekerjaanku di klinik yang harus kulakukan sebagail bekal untuk resumeku. Belum lagi menyiapkan dokumen, harus mengontak berbagai badan pemerintahan di Jerman berkaitan dengan kelengkapan dokumen-dokumen tersebut, dn pengajuan Visa yang mewajibkan aku harus sudah punya tempat tinggal di Jerman, tentu saja membuat aku cukup stres.

Okay aku memang sudah bisa sedikit-sedikit berbicara bahasa Jerman namun tidak semudah itu saat kamu mempraktikannya dalam suasana yang lebih formal. Karena sejak tiba di Magderburg aku mengambil kelas bicara bahasa Jerman untuk lebih memantapkan komunikasiku nantinya, karena tidak lucu kan aku sebagai dokter di Jerman namun tidak bisa berkomunikasi dengan pasien nantinya.

Aku harus juga mengurus semacam Surat Ijin Praktek sementara yang menuntut aku untuk untuk menyerahkan berbagai dokumen seperti ijazah, akte lahir, dan lain-lainnya yang harus diterjemahkan dalam bahasa Jerman oleh penerjemah tersumpah dan bukti bahwa aku sudah mendapatkan lowongan pekerjaan di Jerman. Hal-hal seperti inilah yang membuatku harus tinggal di Jerman sebelum memulai program PPDS.

Dan aku tentu saja sangat merindukan keluargaku. Merindukan Erick. Terakhir aku bertemu Erick saat dia mengantarku ke sini hampir sebulan lalu. Meski hampir setiap malam kami berbicara lewat sambungan telepon tetap tidak bisa menggantikan kehadiran laki-laki yang kucintai itu. Dan aku harus lebih bersabar karena baru seminggu lagi Erick bisa mengunjungiku.

Aku merapatkan jaketku berusaha melindungi diri dari suhu udara 13 derajat celcius yang tentu masih tergolong hangat bagi warga di sini namun tidak denganku. Aku berjalan tergesa sambil membawa belanjaan yang cukup berat di tanganku. Aku memang sempat singgah di swalayan di seberang jalan setelah kembali dari kursus bahasaku. Saat tiba di depan pintu apartemen aku merasa ada yang tidak biasa. Ada bau masakan yang sangat familiar halus berhembus dari dalam. Jantungku berdegup senang. Aku mendorong pintu apartemen dengan kekuatan penuh dan benar saja aku bisa melihat laki-laki yang sedang sangat kurindukan itu tersenyum ke arahku. Aku melepaskan begitu saja belanjaanku ke lantai dan berlari memeluknya.

"Surprise." Dia berbisik di telingaku. Aku mengeratkan pelukanku sekadar ingin meyakinkan bahwa kehadirannya sangat nyata.

"Miss you so much. I could die." Aku terisak pelan di pelukannya. Rasa sepi dan tertekanku sebulan terakhir ini seketika larut dalam tangisku.

"Please don't die." Jawabnya sambil tersenyum dan memegang kedua belah wajahku yang lembab. Ia mengecup bibirku sekali. Tangannya kemudian bergerak mematikan kompor. Aku melepaskan pelukannya. Dan dia kemudian menuangkan isi dalam panci kecil ke mangkuk bersih.

"Indomie ayam bawang pake sawi dan telur kesukaan Nona Ava." Ia menarik tanganku ke arah meja makan kecil di dekat dapur.

"Makan malam istimewa. " kataku sambil meneguk ludah dan mengambil tempat duduk.

SAUDADE (Fly Me High) -  BACA LENGKAP DI STORIAL.COTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang