Mission Impossible

2.9K 170 8
                                    

Arqie terus maju mendekati mereka. Mereka pun demikian terus merangsek maju hingga jarak diantara Arqie dan rombongan preman itu  tersisa 2 meter. 

Wajah mereka terlihat sangat garang, kontras sekali dengan wajah Arqie yg terlihat datar. Sy teringat prinsip Arqie barusan "Never attack with anger". Jangan menyerang dengan kemarahan, karena serangan itu akan membabi buta dan tidak akan tepat sasaran. Tidak heran jika wajahnya selalu tanpa ekspresi jika berhadapan dengan situasi seperti ini.

Setelah bergumul dengan keraguan yg sy miliki, sy memutuskan menekan tombol hijau itu sekarang tanpa mempedulikan instruksi Arqie. Tapi belum sempat sy menekan tombol di hp Arqie, si bos preman sudah mengepalkan dan melayangkan tangannya hendak meninju Arqie. 

Sy memejamkan mata dan menggigit bibir, tidak sanggup melihat perkelahian dimulai.

Sesaat..

Hening..

Tak ada suara keributan..

Apa yg terjadi?

Sy membuka mata sy sedikit untuk mengintip apa yg terjadi.

Hah??? Apa sy tidak salah lihat?

Alih-alih melayangkan tinjunya, bos preman itu justru memberikan sikap hormat pada Arqie layaknya bawahan pada atasannya. 

Sy melihat ekspresi Arqie. Wajahnya tidak lagi sedatar tadi. Dia tampak tersenyum. Arqie mengangguk membalas sikap hormatnya. Bos preman itu menurunkan lengannya dan menghambur memeluk Arqie

"Apa kabar komandan?" Tanyanya

Arqie terlihat menepuk-nepuk pundaknya berulang kali

"Alhamdulillah sehat. Gimana kabar mamak sama adek?"

Si bos preman melepaskan pelukannya dan menjawab

" Mamak sm adek sehat komandan. Mamak nanyain komandan terus. Mainlah ke rumah komandan. Mamak udah rindu"

Arqie menganggukkan kepala

"InsyaAllah ya.. sy sibuk sekali belakangan ini. Salam saja sm mamak sm adek. Nanti kalo ada waktu, sy mampir kesana"

"Siapp komandan. Sy mohon maaf komandan tidak bisa mengenali komandan dari jauh tadi. Soalnya komandan jadi jauh lebih ganteng sekarang. Terakhir ketemu rambut komandan masih gondrong di kuncit kebelakang, ga jauh beda sm preman-preman sini. Sekarang komandan udah kayak artis. Guanteng buangett.."

Arqie tertawa.

"Psstt.. ini karena ada misi khusus.. kamu  kan tahu bahwa penampilan sy disesuaikan dengan misi yg sy bawa"

Bos preman ikut tertawa. 

Melihat situasi yg sudah kondusif, Sy keluar dari balik mobil dimana sy bersembunyi. Sy berjalan menuju Arqie dan berdiri di balik punggung Arqie. Sy menyentuh jasnya dari belakang untuk memberi tahu keberadaan sy. Arqie menoleh kebelakang. Dia melihat wajah sy dan tersenyum

"Kenalin bang, ini Shana" ujar Arqie memperkenalkan sy pada bos preman di depan sy

"Aihhhh... pantes aja komandan jadi lebih ganteng sekarang. Udah ada 'nyonya' cantik yg ngurusin" goda laki-laki itu

Arqie tertawa

"Doain aja semoga 'segera' jadi Nyonya Arqie ya.." ujarnya melirik sy. Sy mencubit pinggangnya karena ikut menggoda sy

"Aamiin... emang komandan jago banget milih calon istri. Mbak juga ga nyesel lah nikah sm komandan kami ini. Ganteng luar dalem. Dan yg paling penting, jangan lupa undangan buat sy sm mamak ya komandan. Kami siap mengamankan acara komandan dari gangguan preman manapun" ucapnya.

ShanarqieWhere stories live. Discover now