Penolakan 2

3.9K 158 13
                                    

Arqie memandang rumah-rumah yg ada di seberang sungai yg membagi kota ini menjadi 2 bagian. Dia menarik nafas dalam dan menghembuskannya. 

Arqie menggenggam erat tangan sy

"Sy ingin sekali kamu memberikan persetujuan kamu kepada kedua orang tua kamu. Jika kamu membantu sy, mungkin minggu depan sudah ada jawabannya. Mungkin minggu depan sy sdh bs mendengar kamu mengucapkan 'i love you'. Mungkin minggu depan kt sdh bs menyusun strategi baru, misalnya rencana pernikahan. Tapi sy tau, kamu 'berat' untuk melakukannya kan? Dari tatapan mata kamu, ada banyak sekali kebimbangan disana. Kamu ingin membantu tetapi masih tidak sepenuhnya yakin. Dan sy tidak mau kamu melakukan hal yg tidak kamu yakini. Ragu-ragu silahkan mundur. Sy tidak mau ada penyesalan di kemudian hari karena membantu sy hari ini. Jd sy rasa, biarkan proses itu berjalan seperti biasanya. Dan perlakukan sy seperti yg lainnya. Kalau kita memang berjodoh, Allah akan menggerakkan hati mereka untuk memberikan persetujuan pada sy" jelasnya lembut.

Sy tersenyum lega mendengar jawabannya. Arqie sepertinya memang ahli membaca pikiran seseorang. Sy masih memandang perahu yg berlalu lalang di hadapan sy. Terlintas pertanyaan dalam benak sy.

"Bagaimana jika ternyata kamu ditolak?"

Arqie mengendikkan bahu mendengar pertanyaan sy

"Sy akan cari tau, apa alasannya ditolak. Lalu sy akan perbaiki diri dan kembali melamar kamu. Siklus nya akan terus seperti itu hingga akhirnya sy diterima atau ada laki-laki lain yg diterima. I will not let you go easily. Kamu mengetahui sy dengan baik kan" jawabnya meyakinkan sy.

Sy tertawa

"Iya, tau, kamu tidak akan membiarkan 'buruan' kamu lepas begitu saja kan? Huuuu.. takuuttt!" Ujar sy sambil pura-pura bergidik ngeri.

Dia ikut tertawa dan menggoda sy

"Salah sendiri kenapa membuat sy tergila-gila sm kamu. I'm so in love with you. Now, I can not stop loving you." ucap nya

Sy tertawa mendengar gombalannya yg selalu sukses membuat sy melayang-layang di udara.

Kali ini sy mengacak-acak rambutnya gemas.

Arqie tampak bersungut-sungut merapikannya kembali

"Jadi berantakan deh. Ini susah styling nya tau. Sy msh harus mengantar kamu pulang dan bertemu orang tua kamu. Tidak mungkin sy bertemu orang tua kamu dengan kondisi rambut acak-acakan begini." gerutunya.

Sy kembali tertawa. Sy lalu ingat ingin bertanya kepadanya

"Ahh, iya. Kamu pintar sekali menjawab pertanyaan dr papa sy td. Sepertinya kamu sangat berpengalaman ya? Sy perempuan keberapa yg kamu lamar?" Tanya sy penasaran.

Arqie tertawa mendengar pertanyaan sy

"To be honest, this is my first time proposing the girl. Ini pengalaman pertama sy. Kamu perempuan pertama dan satu-satunya yg sy lamar. Dan sy di babat habis di pengalaman pertama sy ini. Mudah-mudahan sy tidak akan merasakan pengalaman kedua. Mengerikan sekali jika harus mengulang kembali pengalaman seperti ini" wajahnya bergidik ngeri membayangkannya.

Sy memicingkan mata menatapnya tidak percaya

"Ohoooo... Yang pertama? seriously? Kok bs lancar sekali menjawab pertanyaan dr papa td?" Tanya sy tidak percaya

ShanarqieWhere stories live. Discover now