Jadi karena di luar perkiraan aku hampir tiap hari dapat notifikasi dari buku ini, padahal jarang update wkwk, kuputuskan untuk melanjutkan buku ini (Jilid 2). FYI, Jilid 1-nya memang sejak awal rilis (2018, Februari kalau tak salah) direncanakan hanya 26 chapter saja.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dari 26 cerita di Jilid 1, kira-kira yang mana favorit kalian? Sebutkan judulnya di sini ya (boleh lebih dari satu).
Btw aku mau cerita sedikit soal buku ini (maaf terkesan curhat). Jadi, tahun lalu aku dapat tawaran buat menjadikan buku ini audio-book. Tapi, setelah TTD kontrak dsb, eh yang menawarkan itu mendadak lenyap entah ke mana. Jadi, salinan buku ini pun ikut "dibawa kabur". Dan, sampai sekarang masih tak ada kabar. Itulah salah satu alasan kenapa aku jarang banget update buku ini (padahal nulis 300 kata per minggu itu seharusnya gampang, tapi malah molor jadi per bulan bahkan berbulan-bulan). Maaf kalau alasan ini terdengar sentimental. Bukan khawatir rezeki melayang atau gimana, tapi takut aja mana tahu naskah itu disalahgunakan atau diklaim yang tidak-tidak. Mungkin ini sepenuhnya salahku juga, karena masih buta soal penerbitan dsb, tapi malah mudah tergiur iming-iming.
Terlepas dari masalah tadi, menurut kalian pribadi, apakah Bangsaku & Bank Saku layak untuk naik cetak? (Ke penerbit mayor?) :D
Terima kasih atas seluruh apresiasinya ya, maaf kalau ada banyak komentar yang belum dibalas (mungkin nanti kusempatkan).
Btw aku ada nulis buku yang setipe ini juga, judulnya Wadah Wajah Wabah. Bisa dicek di profil, sudah tamat kok.
Selain Jilid 2 Bangsaku & Bank Saku yang bakal diposting setelah chapter ini, aku punya dua buku on-going lain. Silakan dimampiri juga kalau berkenan. ○ Kalau Batu itu Sampai Cemburu, Bunuh Aku! (Novel) ○ Pesan Ini Telah Dihapus (Kumpulan Puisi)
