Buaya dan Bualan

288 83 12
                                    

Terkait hilangnya Gersang Pengharap, berikut kesaksian buaya (terjemahan seorang pawang buaya usai mengobrol dengannya):

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terkait hilangnya Gersang Pengharap, berikut kesaksian buaya (terjemahan seorang pawang buaya usai mengobrol dengannya):

Aku buaya. Hewan buas. Tapi aku tidak jahat. Mana mungkin aku makan Gersang. Dia itu baik. Aku sering bertemu dengannya di bantaran sungai. Gersang lempar pisang ke mulutku. Satu tandan utuh. Ya, sore itu aku lagi senam mulut. Di saat warga ketakutan melihatku merangkak ke pinggir jalan, Gersang datang. Kebetulan aku lapar. Sudah seminggu puasa. Belum ada hewan ternak yang tersesat ke sungaiku. Jadi tidak apalah makan pisang. Kurang mengenyangkan memang. Bagaimanapun, aku tetap harus berterima kasih kepada Gersang. Apa? Pacarnya? Putri Negeri Singa? Oh. Gersang sempat cerita. Katanya dia minta putus. Tapi perempuan itu menolak. Menghilang? Gersang? Mustahil. Kenapa? Silakan! Bedah saja perutku!

*

Terkait hilangnya Gersang Pengharap, berikut kesaksian Bu Aya (terjemahan Google Translate karena dia berbahasa Inggris):

Saya biasa dipanggil Bu Aya. Betul. Ibunya Putri Negeri Singa itu memang teman arisan saya. Kenapa? Hmm. Saya berpihak kepada teman arisan saya, tentu saja. Alasannya? Oh! Gersang memang hantu. Raib tanpa kabar. Dihubungi susah. Tega. Janji mau menikahi Putri Negeri Singa, tapi ke mana dia sekarang? Padahal kalau mereka jadi nikah, saya ikut bangga. Karir saya bakal meroket! Saya bosan jadi protagonis sinetron yang dianiaya terus. Lama-lama bisa habis air mata saya. Sayang sekali. Kapan lagi saya bisa jadi teman arisan dari seorang ibu yang besanan dengan putra Perdana Menteri? Apa? Kasihan betul Putri Negeri Singa. Dia itu korban. Mana saya tahu! Paling-paling sebentar lagi Gersang klarifikasi, minta maaf, selesai. Gersang? Tidak! Pacar saya memang ratusan, tapi Gersang bukan tipe saya! Untuk apa saya culik dia, hah!

*

Gersang Pengharap duduk manis di ruang bawah tanah istana ayahnya. Menyeduh secangkir teh manis, berharap, dunianya yang gersang segera hujan pujian. Di internet, dilihatnya orang-orang kebingungan. Mana yang lebih meyakinkan: air mata buaya, air mata Bu Aya, atau warganet?

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang