Damai

7.8K 1.2K 124
                                    


17/08/2019 Pengap kamar berdinding papan menyapa tangismu. Dibantu bidan kelurahan, siang itu kamu lahir sehat dan tampan. Bapakmu sinambung bersyukur. Di cekung mata ibumu haru menghablur.

08/09/2019 Kepada pegawai Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil setempat, lantang bapakmu diktekan nama yang hendak terabadikan akta kelahiranmu. Dalam susuan, ibumu tak lejar mendoakan agar kelak kamu raharja nan panjang umur.

28/10/2019 Lagi-lagi, kesentosaan pagi di warteg samping rumahmu galat akibat Joko dan Made. Ajaibnya, kala mendadak kamu ber-oooh dan aaah samar-samar ditimang ibumu, perkelahian sejoli berandal tersebut berai.

10/11/2019 Kamu laksana jembatan. Bu Muslimah dan Bu Christine, yang lama saling mendiamkan, akhirnya rujuk selepas tanpa sengaja mendengarmu meracau jenaka.

10/12/2019 Seorang polisi, sahabat bapakmu semasa kanak, beranjangsana. Akunya ia akan berpatroli di seputaran pemukiman padat tempatmu tinggal. Kamu dihadiahinya pistol-pistolan mini.

25/01/2020 Sementara ibumu sibuk di dapur, kamu asyik menggelesot di hadapan TV 14 Inch yang bising oleh penggerebekan teroris selaku breaking news sore itu. Seakan gusar, kamu goyang-goyangkan pistol mainanmu menuding layar.

14/02/2020 Bapakmu pulang terlambat dari satu SMA Negeri tempatnya mengajar. Kejutan, ia kantongi semangka. Menyaksikanmu mencomot potongan-potongan kecil buah sarat serat tersebut, bapakmu terbahak menangkup perut. Pun ibumu, menerus terkikik tatkala mencuci baju kodok biru mudamu yang berlepotan merah semangka.

01/03/2020 Kamu latihan merangkak. Menghamparlah selembar matras plastik bergambar peta Indonesia. Ya, bapakmu seorang guru Geografi.

21/04/2020 "Damai! Damai! Damai!" begitulah orang-orang menyerukan namamu, menyemangati saat kamu tertatih-tatih belajar jalan, berpegangan pada barisan miniatur landmark Indonesia (berbahan lunak) loakan yang bapakmu beli. Hari Kartini, rumahmu semarak oleh ibu-ibu pengajian, sejumlah murid bapakmu, juga tetangga. Semua membaur. Terhibur polahmu.

20/05/2020 Khidmat, seluruh yang kenal atau sebatas tahu namamu hadir mengusung belasungkawa. Ibumu memekik histeris sewaktu tanah mulai menghambur ke liang lahad. Dicengkeramnya baju kodokmu yang dijejaki darah. Tangan bapakmu mengepal marah. Didendaminya sahabat semasa kanaknya yang melesakkan peluru nyasar ke dadamu.

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang