Genderuwo

3.9K 679 35
                                    

"Jangan parkir di situ."

"Ada genderuwonya."

"Kerap muncul suara-suara aneh."

"Saking angkernya pohon beringin itu, matahari pun segan menembus dedaunannya."

"Jika kau bernyali memata-matai, merindinglah kau."

"Jika kau tak takut mendekati, tak nyenyaklah tidur kau."

"Jika kau nekat menyambangi, masa depan kau taruhannya."

"Terlebih, jika kau perempuan."

Benarkah?

Manggut-manggut sajalah saya manakala rekan-rekan tim futsal kampus dengan mimik menakut-nakuti menjawabnya.

Ya, penasaran. Tidak lebih. Manalah saya percaya hal-hal gaib begitu.

Besar di keluarga maniak sains menjadikan saya cukup skeptis pada takhayul. Nihil pemaparan ilmiah, abaikan.

Akan tetapi, faktanya, Kintasha berhasil memelintir ketidakpercayaan saya. Selaku pacar, Kintasha merupakan kesayangan saya (selain keluarga) sehingga saya percaya. Maka, mereka yang Kintasha percaya tentulah saya percaya. Satu dari "mereka" itu adalah Melly.

Melly pun menyeret saya menuju pojok tenggara parkiran kampus tempat pohon keramat itu menjulang. Siang lumayan terik. Kami berlarian di antara mobil-mobil. Karena bukan parkiran motor jadi sebelumnya tak pernah saya ke sini. Melly berhenti. Sampailah kami pada sebentuk tembok putih tinggi yang telah mengusam. "Dilan, berjinjitlah!" Melly berbisik. Tanpa berisik mengintailah saya.

Benarlah. Beringin tua itu memang berhantu!

Di bawah keremangan akar-akar gantung, di samping juluran akar yang berdesakan bagai cakar pada tanah, sebuah minivan merah metalik tampak berguncang-guncang!

Berguncang-guncang pulalah jantung saya. Bulu kuduk pun bertegakan. Tiba-tiba angin bertiup kencang. Disahuti serentetan desah tak wajar yang kontan mengerdilkan keberanian. Sayup-sayup hingga semakin mengintimidasi. Suasana begitu mencekam. Pastilah itu genderuwonya!

Sebulan kemudian, Kintasha memutuskan saya. Kintasha sontak mengundurkan diri dari kampus, disusul kapten tim futsal kampus. Melly mengungkap bahwa Kintasha dan kapten tim futsal kampus ada kedekatan. Melly tak saya indahkan.

Kintasha kini bukanlah kesayangan saya sehingga tidak lagi saya percaya. Maka, mereka yang Kintasha percaya tentulah tidak lagi saya percaya. Satu dari "mereka" itu adalah Melly. Walhasil, kendati Melly terus berseru bahwa perut Kintasha kian membesar, saya tetap tidak percaya.

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang