U(l)ang

2.2K 381 25
                                    

(Rumah; pagi 10 tahun silam)

"AYAH, IKUT!" cegat Elsa, lantang.

Langkah kaki Anda, yang baru setengah jalan menuju gerbang, terhenti. Tas kantor di tangan, tak peduli sarat dokumen penting di dalamnya, gedebuk, jatuh terhempas ke rumput pekarangan. Menghela napas, Anda menoleh.

Di ambang teras, Elsa berdiri, menggeleng tak percaya.

Ada gestur penampikan di tubuh mungilnya. Ada raut kemuakan di wajah bundarnya. Ada kecewa, nyata dan tak terbantahkan, di sana. Bahkan dengan berupa-rupa anggrek bulan yang ditata sedemikian berseni, di teras itu, mata Anda seakan menolak memandang, selain hanya kepada putri semata wayang.

Barangkali, di benak kanak-kanaknya, Elsa menganggap Anda kesatria--pada mulanya. Terbang dari keelokan Negeri Pengabul menuju bumi, menghadiahi Elsa yang genap 8 tahun, kado menakjubkan yang tiada pernah terimaji. Namun, sebelum sempat itu terjadi, sang kesatria sontak membeku, mengaku barusan diperintah untuk kembali, berdalih dilimpahi ihwal mendesak. Menjelmalah Anda monster terjahanam--pada akhirnya.

Sementara pada kenyataannya, urgensi tadi memanglah benar. Bagi Anda, setidak-tidaknya. Bersumber dari Negeri Pengibul--bukan Pengabul.

Lantas di Negeri Pengibul sana, seolah tak sadar tengah dimejahijaukan, seorang terdakwa tipikor melendeh cengengesan sewaktu Anda mulai gencar menamenginya. "Maju tak gentar membela yang benar," tegas rekan-rekan Anda sesama advokat. "Maju tak gentar membela yang bayar," tukas Anda, lain prinsip.

Maka, "Maafkan Ayah, El," Anda membatin, memungut tas tadi, dan pergi.



(Rumah; pagi ini)

"AYAH IKUT!" cegat Anda, lantang.

Langkah kaki Elsa, yang baru setengah jalan menuju gerbang, terhenti. Tas manik-manik di tangan, tak peduli sarat gawai teranyar di dalamnya, gedebuk, jatuh terhempas ke rumput pekarangan. Menghela napas, Elsa menoleh.

Di ambang teras, Anda berdiri, menggeleng tak percaya.

Sejurus sesudahnya, dari arah gerbang, terdengar sebuah mobil mengklakson.

Tanpa keraguan Elsa pungutlah tas manik-maniknya, berlari menghampiri mobil tersebut, memeluk sang pacar, dan siap merayakan genap 18 tahun usia.

"Maafkan Ayah, El," Anda pun membatin, menutup pintu, dan terduduk menangis.

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang