Ceban

8.2K 1.3K 143
                                    

"Berapa?"

"Ceban, Mbak."

"Hmm ...."

"Maklumlah, Mbak. Saya cuma sendiri ngelola tempat parkir swadaya ini. Jadi ya, butuh pengawasan ekstra. Begitupun upahnya."

"Sepuluh ribu? Ah, kecil itu, Mas. Ceban untuk parkir mobil tak sampai sejam, mahal dari mana coba?"

"Terus, kenapa Mbaknya malah sibuk otak-atik tas?"

"Nah, itu. Saya tidak bawa uang kecil."

"Lainnya?"

"Credit card."

"Uang kertas?"

"Nihil."

"Enggak bawa sama sekali?"

"Lupa saya, Mas. Ini tadi habis dari supermarket pakai credit card. Terus—"

"Satu atau dua lembar? Cek dululah. Mungkin di tas atau saku celana Mbak ada keselip. Kalau uangnya kebesaran, kembaliannya ada kok."

"Sumpah, Mas. Gesek deh credit card saya ini, saya bayar sekarang. Dobel. Bagaimana? Saya punya janji dengan client. Meeting. Terus—"

"Mbaknya bohong, ya?"

"Coba Masnya perhatikan! Ini, logo kantong plastik ini. Supermarket di sana itu lho."

"Tahu saya, Mbak. Bahkan sebelum supermarket itu dibangun, tempat parkir ini sudah ada duluan. Turunan, dari kakek saya, terus—"

"Atau begini sajalah. Belanjaan ini Mas bawa pulang. Barusan saya beli daging—"

"Vegetarian."

"Setidaknya bisalah dikasih ke istri, anak-anak Mas di rumah. Barbekyu atau dimasak apalah. Sekilo lho ini. Mereka pasti—"

"Lajang, Mbak. Enggak bisa masak."

"Terus solusinya?! Sebentar lagi jam pulang kantor, Mas. Macet. Client saya pasti sudah nunggu."

"Hmm, gimana ya, Mbak."

"Ya gimana dong, Mas?!"

"Tinggalin aja mobilnya di sini dulu. Tuh ATM. Lurus, belok kiri, samping tong sampah besar. Lima menitlah jalan kaki. Habis itu Mbaknya balik lagi ke sini. Beres."

"Tidak bisa, Mas! Saya buru-buru banget. Top secret project. Lagian heels saya lima belas senti. Masnya lihat, tidak? Mustahil kan saya jalan kaki di aspal yang bolong-bolong begitu? Bisa-bisa keseleo. Panjanglah urusannya."

"Copot."

"Masnya tega membiarkan kaki saya melepuh di saat cuaca lagi terik-teriknya begini?!"

"Atau—"

"Sudahlah, Mas. Saya—"

"Atau Mbaknya nikah sama saya—hoi, jangan kabur!"

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang