Lingkaran

1.2K 233 29
                                    

Ada tiga hal yang amat dicintai Ayiysyah.

Pertama: Aian. Ia dan pria keturunan Arab berotak cemerlang itu awalnya SD sebatas kenal, lalu SMP mulai berteman, SMA bersahabat, S1 pacaran, hingga bertunangan selulusnya S2. "Tuntutlah ilmu sampai ke Negeri Cina," kutip Aian saat memohon agar pernikahan mereka diundur hingga pria itu lulus S3. Walau berat untuk LDR, pada akhirnya Ayiysyah mempersilakan dengan berkata, "Tak masalah. Lagian, aku masih punya kecintaan kedua."

Kedua: Keram. Ayiysyah memiliki hak paten atas formula anti-keram. Formula itulah yang mengantarkannya sebagai lulusan terbaik Magister Ilmu Herbal di kampusnya. Negara bahkan telah mengklaim formula tersebut sebagai penyembuh kejang otot terampuh tanpa efek samping. Berkatnya, Ayiysyah sukses secara finansial maupun sosial. Jejaring pertemanannya luas, dari para produsen obat hingga jutaan konsumen yang menghadiahi testimoni positif. Sayangnya, belakangan orang-orang jadi berolahraga secukupnya saja. Hal ini mungkin imbas kematian dua public figure baru-baru ini, yakni: Cor, seorang top gamer yang mengeluh keram tangan lalu sehari setelahnya terkena serangan jantung, serta Ona, seorang anggota DPR yang keseringan fitness sepulangnya dari studi banding. Alhasil, berkuranglah kasus keram sekaligus pelanggan anti-keramnya. Namun Ayiysyah berujar, "Tak masalah. Lagian, aku masih punya kecintaan ketiga."

Ketiga: Keramaian. Segala keramaian dikejarnya, seolah dari sanalah ia berenergi. Mulai segaduh konser sampai sesunyi pemakaman. Sayangnya, karena pandemi virus, orang-orang takut keluar rumah. Agenda-agenda perkumpulan pun dibatalkan atau dialihkan ke daring. Lagi-lagi Ayiysyah hanya berucap, "Tak masalah. Lagian, kembali, aku masih punya kecintaan pertama."

Itu dilisankannya tepat di hari kembalinya sang calon suami menggondol gelar Doktor dan kefasihan berbahasa Mandarin.

"Tak masalah!" Ayiysyah tergelak bahagia.

Namun, beberapa hari kemudian, "tak masalah"-nya berbuah masalah.

Dari kejauhan, tanpa didampingi siapapun (bahkan teman-teman penikmat ramuan anti-keramnya), Ayiysyah menatap nanar jenazah Aian dikuburkan oleh beberapa orang berkostum mirip astronot.

Ada tiga hal yang amat dicintai Ayiysyah: Keram, Aian, dan Keramaian. Sekarang ketiganya sirna. Terenggut Corona.

=====

Catatan penulis: Halo! Kalau kamu mau baca flash fiction yang bertema Corona kayak gini, aku baru saja mempublish "Wadah Wajah Wabah" lho. Silakan cek di profil. Work itu di-update (kuusahakan) setiap hari selama April ini. Daripada nungguin B&BS yang update-nya sekali sebulan (wkwkwk), mampir ke sana aja ya. Terima kasih. Salam literasi :)

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang