Jemawa

3.6K 693 67
                                    

"Finally gue bisa wefie bareng sama Jin!" Sesaat setelah bel istirahat berbunyi, Lorel langsung mendaratkan smartphone-nya tepat di atas bukaan sebuah novel yang hendak dibaca Yani, teman sebangkunya.

Alih-alih tersinggung, Yani tersenyum. "Selamat ya, Rel. Impianmu terwujud." Bagi Yani, mengembangnya kelima lubang di wajah cewek pecinta tulip itu murni antusiasme belaka. Dicermatinya foto tersebut.

"Selain goal kuliah ke Holland tahun depan, gue emang pengen banget foto bareng idol K-POP!"

Yani mengembalikan smartphone tadi kepada Lorel. "Cerita dong gimana konsernya."

Lorel merogoh ke dalam tas, mengeluarkan sebuah agenda hitam berlogo "BTS", menghadiahkannya kepada Yani lalu serta-merta mencerocos, "Seru, Ni! Jadi, Sabtu kemarin gue bareng kakak gue ambil flight siang ke Singapur. Dari Soetta ke Changi, sampainya agak sorean. Menuju venue, deket sih. Lancar. Nah, sialnya, setiba di sana ... pundak mendadak lemes. Padahal konser baru dimulai jam sembilan-an, tapi bentukannya udah macam antrean sembako gratis di Indo. Masuklah kami ke barisan. Untung tertib. Enggak ada ARMY yang sampai dorong-dorongan gitu. Tapi kan, tetep aja, Ni, antreannya itu lho, berlapis-lapis. Pertama, kami gabung ke section penukaran tiket. Terima tiket fisik, merapatlah kami ke kanan. Barang-barang bawaan dicek, standarlah, security. Terus kami buru-buru lari buat dapetin wristband. Pokoknya, singkat cerita kami bisa bernapas lega dan duduk manis tanpa luka-luka. Nanti deh gue cerita lagi. Kantin dulu ya. By the way," Lorel menunjuk novel di meja Yani, "lo baca apaan sih?"

Yani memperlihatkan sampul depannya.

"'Bumi Manusia'?"

"Dari dulu aku penasaran, Rel, sama buku ini. Tapi perpus sekolah kita enggak punya. Kebetulan semalam ada toko buku yang lagi cuci gudang. Aku belilah. Mumpung murah. Ya walaupun harus ngantre lama di kasir, desak-desakan, terus sempat gaduh juga karena banyak yang enggak sabaran, aku puas, Rel. Novel Indonesia Terbaik versi Goodreads ini akhirnya bisa kupegang! Ngomong-ngomong, makasih ya agendanya."

Kelima lubang di wajah Lorel seketika menguncup. 

Bangsaku & Bank Saku {Wattys Award Winner}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang