45 - PAST

24.7K 4.1K 938
                                    

Terus ngapain Rengganis di Kerajaan Singasari???
Rengganis nyungsep di Singasari bukan untuk BERWISATA tapi menjalani hukuman karena melawan ibunya
Jadi sampe akhir, aku pastikan Rengganis tidak akan berteriak :
My Trip My Adventure
🤦

Ngapain di Singasari kalau tidak berkontribusi dalam sejarah dan malah disiksa di sana???
Karena prinsip hidupku tidak ikut campur sama urusan orang lain.

Entah di dunia nyata, dunia maya maupun dunia mimpi sekalipun,
nggak semua hal berjalan sesuai harapan Kita, tapi apapun kenyataannya mesti Kita hadapi.
Itulah konsekuensi jadi manusia.


-----------------------------------------------------

Memandang dia yang tengah tertidur tenang di sana. Aku bersyukur waktu itu dia bisa bangun lagi... Oh, seharusnya aku katakan bahwa aku bersyukur dia masih hidup. Dia mungkin bukan perempuan paling cantik yang aku temui di Tumapel, tapi entah kenapa sejak pertemuan pertamaku dengannya dahulu membuat mataku tak bisa beralih darinya. Apa aku jatuh cinta padanya? Kemungkinan besar begitu, tapi yang sekarang kurasakan adalah aku sungguh - sungguh takut kehilangan dia.

Aku juga merasa ada yang tidak beres dengan cara otakku berpikir jika menyangkut perempuan satu ini. Parahnya, tidak hanya aku yang menyadarinya tetapi tampaknya semua orang di sekitarku sadar akan hal itu juga. Tapi mau bagaimana lagi jika hatiku tidak tenang saat melihatnya terluka di dalam istana.

Benarkah apa yang aku lakukan?

Kenapa rasanya kini aku malah tidak yakin?

Membawa dia ke dekatku apakah berdampak baik atau malah buruk?

Menggeleng - gelengkan kepalaku, rasanya aku butuh arak. Ini lebih memusingkan daripada menyusun siasat melawan para pemberontak. Paling tidak jika aku pergi, aku tidak akan mengkhawatirkan dia lagi karena aku tahu dia baik - baik saja di rumahku.

"Hmm... hmm..." Rengganis menggeliat karena tangan Reksa bergerak memeluk lengannya.

Mengerjabkan matanya pelan berkali - kali, mungkin dia ingin memastikan penglihatannya. Tetap memperhatikan dia yang tampak setengah sadar. Apa aku pernah bilang, jika dia akan tampak cantik sekali saat rambutnya tergerai? Alasan itu pula yang membuatku tak rela jika ada laki - laki lain mengetahui kecantikan yang tersembunyi dari dirinya.

Anehnya, aku juga samar mencium aroma mawar dari rambutnya saat kebetulan berada terlalu dekat dengannya. Padahal dia tidak menggunakan hiasan bungga mawar di rambutnya. Entah apa yang dia lakukan pada rambutnya itu, tapi aku menyukainya.

Bangun secepat yang dia bisa, sepertinya kesadarannya sudah kembali sepenuhnya, "Astaga!" ucapnya dengan mata melotot ngeri lalu buru - buru turun dari dipan.

"Duuuk... Auuwww..." ringisnya pelan karena bergerak terlalu cepat padahal dia mengenakan jarik, jadi lututnya tak sengaja membentur tepian dipan, alhasil sekarang dia jatuh terduduk di lantai.

Menghembuskan napas pelan. Seperti yang sering aku bilang, dia itu perempuan paling ceroboh bahkan Reksa saja tidak seceroboh dirinya. Berjalan memutari dipan lalu berjongkok di depannya sebelum berkata, "Hati - hati!" ucapku agak putus asa.

Matanya kembali membola menatapku "Ma___maaf Raden. Seharusnya hamba tidak tertidur. Tadi Reksa meminta hamba bercerita padanya sebelum tidur." Menggigit bibirnya sambil terlihat berpikir baru melanjutkan perkataannya, "Tapi seingat hamba, tadi hamba duduk di lantai. Bagaimana bisa ham______"

SINGASARI, I'm Coming! (END)Where stories live. Discover now