53 - PAST

22K 4.2K 981
                                    



Agak bersyukur karena sepertinya Pangeran Anusapati masih berada di istana Ratu Ken Dedes karena pendopo terlihat masih sepi. Hanya ada beberapa prajurit yang tampak berjaga di sekitar pendopo kediaman Pangeran.

Sebenarnya aku penasaran apa yang terjadi tadi malam dan penjahat macam apa yang membuat Madra sampai terbunuh dan Wasa sampai tidak sadarkan diri begitu lama? Untung saja aku sudah tidak bekerja di istana lagi jadi tidak ikut terancam. Memang cacatan sejarah Kerajaan Singasari yang berdarah lebih menarik perhatian daripada prestasinya.

Membuka pintu ruangan penyimpanan senjata lalu melangkah memasukinya "Reksa kau ad_______"

"Gedebuuuuuk" suara setumpuk kitab yang jatuh ke lantai akibat aku kehilangan fokus memegang dengan baik dan benar karena terlalu shock menyaksikan pemandangan di arah samping dalam ruangan senjata.

Oh, Tuhan... apa-apan ini!!!

Jangan salah paham, aku tidak memergoki adegan yang tidak-tidak antara Pangeran Anusapati dengan perempuan seperti waktu itu, walau tersangkanya masih orang yang sama sih. Bukan adegannya yang membuatku membatu seketika dengan mulut terbuka tetapi benda yang sedang dipegang oleh Pangeran Anusapati di tangannya itu.

Aku memang belum pernah melihatnya secara langsung karena benda itu di masa depan sudah tidak ada lagi. Benda yang katanya menjadi alat terlaksananya kutukan turun-temurun. Benda yang belum selesai dibuat namun tetap mematikan... keris Mpu Gandring

Entah benar atau tidak, katanya keris ini terbuat dari bongkahan logam yang jatuh dari langit atau mungkin di masa depan disebut meteorit. Fyi, meteorit merupakan meteor yang tidak habis terbakar dan mencapai permukaan bumi. Atas alasan itulah sehingga keris tersebut dianggap memiliki aura jahat. Keris yang awalnya memang dipesan oleh Ken Arok pada seorang pandai besi sakti yaitu Mpu Gandring.

Mpu Gandring yang juga adalah teman Bango Samparan yang tidak lain adalah ayah angkat Ken Arok. Mpu Gandring dikisahnya menyanggupi akan membuat keris dalam waktu setahun, namun Ken Arok yang tak sabar mengatakan bahwa dia akan datang lagi dalam waktu lima bulan.

Keris yang harus diselesaikan dalam waktu singkat itu akhirnya memang selesai dibuat. Selain itu, katanya keris juga telah ditansfer kesaktian dari si pembuat keris guna menambah kemampuan keris tersebut. Jadilah keris sakti yang mampu membunuh hanya dalam sekali tusukkan. Sayangnya, keris belum sempurna karena sarung kerisnya justru yang belum selesai.

Ken Arok yang marah justru merebut dan menikam dada Mpu Gandring. Namun, menjelang ajalnya Mpu Gandring sempat mengutuk bahwa kelak keris itu akan merenggut nyawa tujuh keturunan Ken Arok termasuk Ken Arok sendiri. Mpu Gandring meninggal oleh keris buatanya sendiri. Mungkin ini awal mula munculnya peribahasa senjata makan tuan... Hmm...

Kenyataanya, keris tersebut memang berhasil membuat beberapa orang menjadi korban bahkan kehilangan nyawa yaitu :

1. Mpu Gandring (Pembuat keris)

2. Tunggul Ametung (Majikan Ken Arok yang adalah akuwu Tumapel sekaligus suami Ken Dedes)

3. Kebo Ijo (Teman Ken Arok yang dia jadikan kambing hitam pembunuhan Tunggul Ametung)

4. Ken Arok (Pendiri Kerajaan Singasari)

5. Ki Pengalasan (Pelayan atau orang suruhan Anusapati. Di cerita lain dia adalah pengawal Anusapati yang diperintahkan untuk membunuh Ken Arok)

6. Anusapati (Anak Tunggul Ametung dengan Ken Dedes)

7. Tohjaya (Anak kandung Ken Arok dan selirnya yaitu Ken Umang, namun sebenarnya dia tidak terbunuh oleh keris Mpu Gandring tetapi hanya terluka. Kematiannya dipercaya karena tombak atau lembing oleh Ranggawuni)

SINGASARI, I'm Coming! (END)Where stories live. Discover now