Bagian dua puluh satu

25K 1.5K 21
                                    

Halo!!!!!

Cepet update kan! Kalo kalian semangat vote aku juga semangat nulisnya😄

Sebelum membaca, vote terlebih dahulu ya cantik🤗 biar aku lebih semangat nulisnya hehe:v
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Kini Ellard dan Ella tengah berada dalam perjalanan pulang. Sebenarnya, Ella ingin sekali bisa menginap dan menghabiskan waktu dengan keluarganya. Tapi mau bagaimana lagi, Ella harus bersekolah. Dia juga memiliki tekad untuk lulus dengan nilai yang bagus agar orang tuanya bangga terhadapnya, dan juga agar dirinya bisa mendapatkan beasiswa untuk kuliahnya nanti. 

"Ella!" Pikiran Ella buyar, ketika mendengar namanya dipanggil oleh Ellard yang tengah menyetir disebelahnya.

"Iya, El?" Tanya Ella sambil menatap lelaki disebelahnya dari samping.

Ellard tidak menjawab, melainkan dia melempar kotak kecil ke pangkuan Ella. Ingatkah kalian? Jika Ellard membawa dua kotak kecil yang diberikan oleh bodyguard-nya tadi?. Ellard sudah memberikan satu kotak kepada Kelvan, dan sekarang Ellard memberikan satu kotak lagi kepada Ella.

"Ini apa, El?"

"Buat lo." Sahut Ellard dengan tetap fokus menyetir tanpa mau menatap Ella.

Ella-pun membuka kotak di pangkuannya dan isinya benar-benar membuatnya terkejut setengah mati.

Ella-pun membuka kotak di pangkuannya dan isinya benar-benar membuatnya terkejut setengah mati

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"El ini......." Ella tidak bisa berkata-kata. Dia begitu speechless karena memegang handphone beserta case impiannya.

Seingatnya Ella tidak pernah memberi tahu siapapun jika dirinya menginginkan ponsel berkamera tiga ini. Dia hanya pernah mendownload gambar ponsel itu dan menyimpannya di ponsel lamanya. Dan sekarang Ellard memberikan satu hal yang dia impikan.

Lain halnya dengan Ella yang tengah terpaku karena ponsel ditangannya, Ellard justru tengah tersenyum tipis melihat reaksi gadisnya. Dia tahu Ella menginginkan ponsel itu. Dia mengetahuinya ketika membuka file bernama 'dream' di handphone Ella, disana terdapat foto ponsel seperti yang sedang Ella pegang sekarang.

"El, ini buat aku?" Tanya Ella memastikan.

"Hm."

"Ta-tapi ini mahal. Aku nggak bisa terima." Ucap Ella dengan lesu. Bukannya menolak rejeki, tapi dirinya benar-benar sungkan kepada Ellard. Tadi, Ellard sudah memberikan ponsel dengan merek yang sama kepada adiknya. Belum lagi kue yang Ella tebak harganya tidak bisa dibilang murah.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now