Bagian enam puluh enam(END)

29.2K 1.2K 216
                                    

Halo!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Ellard mengelus pipi gembul gadisnya yang sedang cemberut. Entah apa yang terjadi pada gadis itu, sehingga membuatnya merajuk seperti ini.

"Lo kenapa?" Tanya Ellard.

Ella tidak menyahut, melainkan dia menepis tangan Ellard dan memalingkan wajahnya. Enggan untuk menatap Ellard.

"Ella.... Bilang dong ke gue. Lo kenapa, hm?" Tanyanya sekali lagi yang kembali tidak mendapatkan jawaban.

Ellard menghembuskan nafas berat. Dia akan pergi hari ini, tapi kenapa gadis mungilnya ini malah mengacuhkannya.

"Gue bentar lagi mau pergi, loh. Masa gue dicuekin? Atau mau gue pergi sekarang aja?" Ucap Ellard sambil berdiri dari ranjangnya. Berlagak seolah-olah akan meninggalkan Ella.

"Aaaaaaaa.... jangan pergi!!!! Sini!" Jerit Ella dengan kencang, membuat suaranya menggelegar di dalam kamar mereka.

Ellard tersenyum tipis. Dia kembali ke posisi seperti semula, yaitu duduk dengan nyaman di samping kiri gadisnya. Tak lama setelah itu, Ella menubruknya dengan sebuah pelukan erat. Dia membalas pelukan gadisnya tak kalah eratnya.

Ellard mengelus rambut Ella dengan pelan. "Kenapa cemberut terus? Gue bikin salah?"

"Iya!" Sewot Ella, membuat Ellard mengerutkan keningnya lantaran bingung dengan gadis mungilnya ini.

"Salah gue apa?" Tanya Ellard tak mengerti.

Ella memukul dada Ellard. "Ih, kamu!"

Ellard benar-benar tidak paham dengan kemarahan Ella kali ini. Seingatnya dia tidak melakukan kesalahan apapun.

Ella melepaskan pelukannya dengan kasar. Lalu dia menatap Ellard dengan sengit.

"Tadi telponan sama siapa? Kenapa pakai bilang 'I love you' segala?!" Tanya Ella beruntun sambil berkacak pinggang.

"Kapan?" Ellard balik bertanya. Sebenarnya, dia ingin sekali tertawa sambil mencium pipi gembul gadisnya.

Oh ayolah, Ella-nya terlihat begitu menggemaskan dengan kedua mata bulat melotot dan jangan lupakan pipi gembulnya yang sedikit memerah. Ella selalu berhasil untuk membuatnya merasa gemas.

"Kapan?! Kamu tanya kapan?"

Ellard mengangguk dengan polosnya.

"TADI! Pas bangun tidur. Handphone kamu bunyi, terus kamu angkat panggilannya di balkon. Aku denger ya, kamu bilang 'I love you' sama orang itu." Ucap Ella dengan nada tingginya. Dia sedang di-landa emosi.

Ellard mencoba mengingat-ingat. Dia tidak menerima telepon dari temannya, kecuali....... Ah! Ellard ingat sekarang. Dia membalas tatapan sengit Ella dengan tatapan seriusnya.

"Emang kenapa kalau gue bilang 'I love you' ke orang itu? Nggak boleh?"

Ella menyipitkan matanya. "Nggak boleh!" Sahutnya sinis.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now