Bagian lima puluh lima

17.9K 1K 184
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA, SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Ella mengerutkan dahi, menatap bingung soal matematika dihadapannya. Saat ini, gadis itu tengah menjalani Ujian Akhir Sekolah. Sudah satu tahun terlewati dengan banyak kenangan indah antara dia dan Ellard. Selama setahun itu, hubungannya dan Ellard baik-baik saja. Mereka saling memahami satu sama lain. Ya meskipun terkadang sedikit ada pertengkaran kecil, tapi mereka berdua bisa melewatinya dengan baik.

Ella berusaha keras untuk bisa menyelesaikan soal yang terpampang nyata dihadapannya. Dia tidak akan menyia-nyiakan ujiannya, karena hal inilah yang akan menentukan masa depannya nanti. Ella tidak mau menyesal. Oleh karena itu, dia mengikuti bimbingan belajar selama beberapa bulan terakhir.

Setelah 120 menit dia berusaha menyelesaikan soal dengan baik, bel sekolah pun berbunyi nyaring. Ella tersenyum senang seraya melemaskan otot-ototnya yang terasa kaku. Ella mengklik tombol yang berfungsi untuk menyetor hasil ujiannya. Kemudian, dia pun mematikan komputer dihadapannya.

Setelah mendengar instruksi bahwa ujian sudah berakhir, Ella tersenyum senang seraya beranjak dari tempatnya. Ketika sampai di depan pintu, dia melihat Ellard sudah menunggunya dengan menyenderkan tubuhnya pada tembok.

"El." Sapa riang Ella.

Ellard tersenyum lembut. Dia mengusap rambut gadisnya. "Gimana ujiannya tadi?" Tanyanya.

"Lancar kok. Tapi aku kesulitan sama satu soal. Semoga aja jawaban aku benar, karena aku jawabnya pakai cap-cip-cup." Sahut Ella dengan polosnya. Tak lupa dia menggerakkan jari telunjuknya, mencontohkan kepada Ellard bagaimana dia menggunakan metode cap-cip-cup tadi.

Ellard tertawa kecil. Gadisnya ini begitu menggemaskan dengan segala tingkah ajaibnya. Dia menarik Ella ke dalam rangkulannya, lalu mereka berdua melangkah kecil menuju parkiran sekolah.

"Mau langsung pulang?"

"Iya, El. Aku mau belajar buat ujian besok."

Ellard mengangguk menyetujui. Dia membubuhkan kecupan manis di puncak kepala gadisnya. Jika disandingkan dengan dirinya, Ella terlihat begitu mungil. Gadis itu hanya sebatas dadanya saja. Karena itulah Ellard bisa dengan mudah untuk mencium kepala Ella.

•••••

Ellard menatap gadis mungil di sampingnya yang sedang sibuk dengan buku-bukunya. Gadis itu terlihat begitu fokus tanpa memperhatikan dirinya. Ingin sekali rasanya Ellard membakar semua buku itu. Tapi dia tidak akan bisa melakukannya. Mana mungkin dia menghancurkan usaha gadisnya untuk mendapatkan nilai yang bagus. Ellard tidak akan tega.

Alih-alih marah karena tak diperhatikan, Ellard justru menyusupkan kepalanya ke pangkuan Ella. Membuat gadis itu memekik kaget lantaran kemunculan sebuah kepala secara tiba-tiba.

"Astaga, El."

Ellard mendongakkan kepalanya. "Kenapa?" Tanyanya dengan wajah tak berdosanya.

"Kaget, tau." Ella memajukan sedikit bibirnya.

Ellard tersenyum manis. Dia memajukan wajahnya, lalu mengecup bibir Ella sekilas. Setelah itu, Ellard kembali merebahkan kepalanya di pangkuan gadisnya. Sedangkan Ella terdiam dengan jantung yang berdetak kencang. Meskipun Ellard sering mengecup bibirnya, tapi tetap saja dia terkejut setiap kali mendapatkan sebuah kecupan.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora