Bagian dua puluh tujuh

24.1K 1.4K 28
                                    

Halo!

Sebelum membaca, vote terlebih dahulu!!!
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Setelah tiga hari dirawat, keadaan Ella berangsur membaik. Selama itu juga Ellard tidak bersekolah karena menemaninya. Sebenarnya bisa saja Ellard menyuruh suster atau siapapun untuk menjaga Ella, tapi dia tidak melakukannya. Karena baginya, tidak ada yang bisa menjaga Ella dengan baik kecuali dirinya. Seperti beberapa hari yang lalu, dia mempercayakan Ella kepada teman-temannya. Dan lihatlah, Ella-nya terluka. Ellard tidak ingin kejadian itu terulang kembali.

Dia sedang menyisir rambut panjang Ella dengan lembut. Rambut Ella begitu halus dan mudah disisir, membuat Ellard betah berlama-lama memegangnya.

 Rambut Ella begitu halus dan mudah disisir, membuat Ellard betah berlama-lama memegangnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Ellard menyukai rambut lembut Ella. Ah tidak, bukan hanya rambut. Tapi dia menyukai semua hal yang berhubungan dengan Ella-nya.

"El." Panggil Ella yang sedang membelakangi Ellard.

Ellard hanya menjawabnya dengan dehemannya tanpa menghentikan kegiatan menyisirnya.

"Aku kapan boleh pulang?" Tanya Ella.

"Empat hari lagi."

"Kok lama banget? Aku udah sehat."

"Lo belum divisum." Sahut Ellard.

"Kenapa harus divisum? Kan kata Bu Dokter nggak ada luka serius." Tanya Ella bingung. Dia merasa baik-baik saja tanpa harus melakukan pemeriksaan lagi. Lagipula dokter mengatakan bahwa semuanya baik.

Ellard menghela nafas panjang. Memang dokter berkata bahwa Ella baik-baik saja. Mungkin secara fisik Ella terlihat baik, tapi Ellard khawatir akan kesehatan mental Ella. Seperti waktu pertama terbangun, Ella terlihat begitu ketakutan. Dan ketika mendengar benda terjatuh dengan keras, Ella akan menjerit sambil menutupi kedua telinganya. Apakah itu bisa dikatakan baik?

Oleh karena itu, Ellard meminta dokter untuk melakukan visum lagi. Dia ingin memastikan kesehatan gadisnya. Dan Ellard sudah mengatakan pada dokter yang menangani Ella, agar tidak memberitahu Ella terlebih dahulu sebelum memberitahu dirinya.

"Gue cuma mau memastikan lo baik-baik aja. Takutnya nih, otak lo sedikit geser, ntar lo makin lemot lagi." Ucap Ellard melenceng dari tujuan awalnya.

Ella tak terima dirinya dibilang lemot. Dia-pun membalikkan badannya menghadap Ellard yang sedang duduk di atas brankarnya. Kemudian dia memukul paha Ellard dengan keras.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now