Bagian tiga puluh delapan

19.3K 1.3K 101
                                    

Halo!!!

SEBELUM MEMBACA, VOTE TERLEBIH DAHULU!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

"Kamu mau ngomong apa, Do?" Tanya Ella saraya melepaskan tangan kanannya dari genggaman Aldo.

Ella sadar akan perbuatannya saat ini. Ellard tidak akan suka jika dia tau bahwa dirinya sedang berbicara empat mata dengan Aldo, lelaki yang pernah berkata menyukainya, lelaki yang pernah menjadi temannya walaupun hanya sebulan saja.

Perlu kalian ketahui, Aldo sudah memperhatikan Ella dari awal MOS. Dia tahu Ellard mengumumkan kepada semua warga sekolah bahwa gadis ini adalah miliknya. Tapi Aldo tak gentar, dia tetap memperhatikan Ella secara diam-diam. Dan akhirnya mereka berdua berteman tanpa sepengetahuan Ellard.

Puncaknya adalah ketika Aldo menyatakan suka pada Ella di kelas gadis itu. Dan sialnya Ellard mengetahuinya, sampai akhirnya Ellard menyeret Aldo ke tengah lapangan dan memukulinya hingga babak belur. Bahkan nyaris mati, jika Ella tidak memeluk Ellard waktu itu.

Aldo saat ini masih Aldo yang sama. Aldo yang begitu menyukai Ella. Tapi dia sadar, sampai matipun dia tidak akan bisa memiliki gadis polos ini.

Aldo membawa Ella menduduk kursi taman. Kemudian dia menggenggam kedua tangan Ella.

"Caluella, gue minta maaf kalau ucapan gue waktu itu bikin lo nggak nyaman. Dan berakhir lo disakitin lagi sama Ellard." Ujar Aldo merasa bersalah.

Ella kembali melepaskan tangannya dari genggaman Aldo. Dia tidak nyaman.

"Nggak-papa Do, aku udah lupain kok. Lagipula El udah nggak pernah nyakitin aku lagi. Mungkin awal-awal emang iya, tapi sekarang El udah berubah."

"Berubah gimana maksud lo?" Tanya Aldo dengan raut wajah bingungnya.

"El sekarang udah berubah. Dia baik." Jawab Ella dengan senyum cerianya.

"Lo yakin Ellard baik?"

Ella menatap Aldo dengan sengit. "Maksud kamu apa ngomong gitu?"

"Lo yakin Ellard baik?" Aldo mengulangi pertanyaannya.

"Iya! Ellard baik." Sahut Ella dengan penuh keyakinan.

Aldo mengangguk singkat. Dia kembali menatap Ella, tapi tatapannya kali ini terlihat begitu berambisi dan sekaligus khawatir.

"Ellard nggak sebaik yang lo kira." Ucapnya dengan suara dalamnya, menandakan Aldo begitu serius kali ini.

"Maksud kamu?"

Aldo menggenggam kedua tangan Ella sekali lagi, berusaha meyakinkan gadis yang begitu dia sayangi.

"Caluella, dengerin gue. Ellard nggak sebaik yang lo kira. Dia bisa hancurin siapapun orang yang bikin dia nggak nyaman ataupun terusik." Aldo menatap dalam mata Ella. "Lo inget Tio?" Tanyanya lagi.

Ella mengangguk kaku.

"Tio meninggal bukan karena kecelakaan. Dia meninggal karena dibunuh sama Ellard."

Aldo bisa melihat tatapan gusar Ella setelah mendengar ucapannya.

"Bukan cuma itu, tiga orang yang bully lo waktu itu. Mereka hilang tanpa jejak, bahkan polisi nggak bisa nemuin apapun. Mereka nggak hilang, tapi dibunuh sama Ellard. Dan lo tau? Ellard membakar mayat mereka."

"Ellard juga seorang pewaris penguasa mafi----"

"ENGGAK!!!" Jerit Ella menyangkal semua perkataan Aldo sambil menyentak kedua tangannya.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now