Bagian enam puluh

16.4K 1.1K 287
                                    

Halo!

SEBELUM MEMBACA, SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Kebahagiaan menyelimuti perasaan seluruh siswa dan siswi tingkat akhir Ocean Senior High School. Mereka sudah selesai melaksanakan Ujian Nasional dengan baik. Inilah akhir dari perjalanan sekolah menengah atas mereka.

Mereka telah melewati masa remaja yang terasa begitu indah dan dipenuhi dengan berbagai macam rasa kebahagiaan yang membuncah.

Sebentar lagi, mereka akan menghadapi kehidupan dunia yang sesungguhnya. Hari dimana mereka akan mempertanyakan letaknya sebuah keadilan untuk hidup mereka. Dan akan ada banyak sekali kejadian tak terduga yang akan terjadi. Entah itu akan membuat kebahagiaan bertambah atau malah akan menghancurkan kebahagiaan yang ada. Hanya Tuhan yang tahu.

Kebahagiaan yang mereka rasakan tak berangsur lama, setelah melihat Ellard dan ke-empat temannya tengah berjalan di koridor. Wajah tampan mereka terlihat tak bersahabat sama sekali. Wajah Ellard memang tak pernah terlihat ramah. Lelaki itu akan selalu menatap orang dengan tatapan intimidasinya yang akan membuat mereka semua tak nyaman dan diserang rasa takut, kecuali saat Ellard sedang menatap Ella. Dengan gadis mungil itu, tatapan Ellard akan melembut.

Tapi biasanya, Noah dan Niko akan selalu membalas sapaan orang-orang dengan senyuman manisnya. Entah kemana hilangnya senyum manis mereka berdua.

Ellard menendang pintu kelas Ella dengan kuat sehingga membuat engsel pintu itu rusak. Semua orang yang berada di dalam kelas tersentak kaget, bahkan guru yang sedang memberikan petuah pun ikut terkejut dengan kedatangan Ellard yang begitu tiba-tiba. Dan jangan lupakan, Ellard membuka pintu dengan sangat sopan.

Ellard tak memperdulikan tatapan semua orang di sana. Dia melangkah ke arah belakang pojok kanan, tempat gadisnya berada.

Lelaki itu mengulurkan tangannya. "Pulang!" Ajaknya.

Ella bergerak gelisah di tempat. Bagaimana tidak? Semua pasang mata tertuju padanya.

"Ella." Desis Ellard menyeramkan. Dia kesal karena Ella tak kunjung menyambut uluran tangannya.

Tanpa diminta lagi, Ella menyambut tangan Ellard. Setelah itu, dia merasakan genggaman Ellard yang begitu erat.

Belum sempat Ellard melangkah keluar, gadis mungilnya lebih dulu menahan tangannya.

"Kita mau kemana, El? Guru aku belum selesai bicara." Bisik Ella. Tapi karena suasana kelas yang begitu hening, semua orang di dalam ruangan itu bisa mendengarnya.

Ellard mengalihkan tatapannya. Dia menatap guru laki-laki yang Ellard tak ketahui namanya. "Udah selesai, kan?" Tanyanya.

Meskipun guru itu belum selesai memberikan petuah. Tapi dia mengangguk menyetujui pertanyaan Ellard. "Sudah, Tuan." Jawab sang guru.

Ellard kembali menatap gadisnya. "See?"

Setelah itu, Ellard membawa Ella pergi dari sana.

Noah menghampiri Clarissa. "Kita pulang juga." Ucapnya.

Clarissa hanya mengangguk menyetujui. Dia memakai tasnya dan membawa tas Ella juga.

"Saya sama Clarissa pulang dulu, Pak." Pamit Noah yang langsung mendapatkan persetujuan dari guru yang sedang melamun. Sepertinya, dia masih mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

Akhirnya, mereka berlima berlalu pergi dari sana. Berjalan dengan santai di sepanjang koridor.

"Gimana? Udah selesai?" Tanya Clarissa.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ