Bagian tiga puluh tujuh

21.2K 1.3K 38
                                    

Halo!!!

SEBELUM MEMBACA, VOTE TERLEBIH DAHULU!!!

Aku seneng banget malam ini karena yang baca udah 25,3k dan vote 2,05k. Mungkin menurut kalian sedikit, tapi bagi aku itu berarti banget:"

And then u know guys? Cerita ini masuk rank 3 di posessive. I'm so happy for that.

Cerita ini masih banyak kekurangannya, tapi aku harap kalian terus stay sama aku sampai Ending ya🤗

Thanks guys, love you ❣

Ramein dong:")
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Pagi hari yang begitu cerah menyambut gadis mungil yang sedari tadi tidak melunturkan senyumnya. Gadis itu adalah Ella. Dia tengah tersenyum bahagia lantaran bisa kembali merasakan rasanya bersekolah.

Dia sedang berjalan di koridor dengan senyum manis di wajahnya. Banyak pasang mata yang memperhatikan dirinya. Dan berbagai macam tatapan dia dapatkan. Tatapan ramah, tatapan tajam, bahkan tatapan mencemooh pun dia dapatkan. Tapi Ella tidak perduli, karena lelaki yang sedang menggandengnya selalu berkata bahwa dirinya harus bahagia tanpa memperdulikan pendapat dan pengaruh orang lain.

Berita bahwa mereka sudah resmi berpacaran tersebar begitu cepat bagai angin lalu. Tentunya hal itu akan mendapatkan respon positif dan negatif. Tapi biarlah mereka berpendapat sesukanya. Ellard dan Ella tidak akan ambil pusing soal itu.

"Lo happy banget kayaknya?" Tanya Ellard sambil menatap gadis di sampingnya.

Ella menolehkan kepalanya dan tersenyum cerah. "Iya dong. Kan udah bisa sekolah lagi."

Ellard tersenyum gemas, lalu menarik Ella kerangkulannya dan melanjutkan langkah mereka menuju kelas Ella.

Hal itu berhasil membuat para siswi yang melihatnya memekik tertahan. Mereka begitu speechless menyaksikan senyum dan kelakuan Ellard yang sebegitu mudahnya menarik Ella kedalam pelukannya. Bahkan mereka masih mengingat begitu jelas waktu Ellard menampar salah satu siswi yang tidak sengaja bersenggolan dengannya.

"Berarti bener dong mereka pacaran."

"Fix jangan deket-deket Ella. Ntar kenapa-kenapa gue di geprek lagi sama Ellard."

"Keliatan banget siapa yang bucin."

"Pupus harapan gue."

"Bener ya kata emak gue. Awal yang dimulai dari kebencian akan berakhir dengan kecintaan.... Sialan ngomong apa sih gue!"

"Kenapa nggak gue aja jadi si Ella?"

"Ellard my love. You bikin I potek."

"Ada yang retak tapi bukan kaca."

Kurang lebih seperti itulah suara hati para siswi yang menyaksikan keromantisan Ellard dan Ella.

•••••

Ellard mengantarkan gadis mungilnya ke depan kelasnya. Dia melepaskan tautan tangannya dengan Ella. Kemudian Ellard melangkah maju mengikis jarak antara dia dan Ella.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now