Bagian lima puluh empat

18.2K 1.1K 246
                                    

Halo!!!

SEBELUM MEMBACA, VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading❤

•••••

Ella tak henti-hentinya tersenyum melihat keindahan pantai di sore hari. Dia dengan semangat menarik Ellard untuk duduk di tepi sana, agar bisa leluasa melihat keindahan sunset yang sebentar lagi akan terlihat.

 Dia dengan semangat menarik Ellard untuk duduk di tepi sana, agar bisa leluasa melihat keindahan sunset yang sebentar lagi akan terlihat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ayo, El!" Seru Ella. Dia menarik Ellard lebih kuat supaya cepat sampai di tempat yang nyaman untuk mereka duduki.

"Astaga, pelan-pelan. Ntar lo jatuh." Peringat Ellard yang dihiraukan oleh gadis mungil itu.

Ella tak menanggapi ucapan Ellard. Dia tetap menarik kekasihnya dengan begitu semangat. Sedangkan Ellard semakin mempererat genggaman tangannya, dia khawatir gadis mungilnya ini akan terjatuh.

Ketika sampai di tempat yang dituju, mereka berdua pun menyamankan posisi duduknya. Ella memekik senang, bahkan dia sampai bertepuk tangan kecil saat melihat keindahan pantai yang sedang di selimuti warna oranye di depan matanya.

Ellard tersenyum gemas melihat kebahagiaan Ella yang terpancar hanya karena hal sederhana seperti ini. Dia merasa semakin tidak ingin kehilangan gadis mungilnya.

Ella menolehkan kepalanya, dia menatap Ellard dari samping. "Cantik ya mataharinya." Ucapnya meminta persetujuan dari Ellard.

Ellard mengangguk menyetujui. "Lo juga cantik."

Ella memalingkan wajahnya ke depan sana. Jantungnya berdebar kencang ketika mendengar pujian Ellard.

Ellard menarik Ella ke dalam pelukannya. Dia terkekeh pelan saat melihat tingkah malu-malu gadisnya. "Gemesin banget bakpao gue." Ujarnya kembali melontarkan pujian. Lalu Ellard membubuhkan kecupan di ubun-ubun gadisnya.

Ella semakin tersipu malu. Dia membalas pelukan Ellard tak kalah erat. "Malu." Cicitnya pelan, membuat Ellard tertawa kecil.

Keheningan menyelimuti mereka berdua untuk beberapa menit. Ellard tengah mengelus rambut Ella dengan lembut. Sedangkan Ella sedang menatap lurus ke depan sana. Mereka berdua disibukkan dengan pemikirannya masing-masing.

Sampai akhirnya, keheningan itu musnah karena Ellard memulai pembicaraan yang cukup serius.

"Ella." Panggil Ellard dengan suara dalamnya yang terkesan maskulin.

"Kenapa, El?" Sahut Ella tanpa mengubah posisinya.

"Lo mau janji satu hal sama gue?" Tanya Ellard.

"Janji apa?"

"Apapun yang terjadi nanti, jangan pernah tinggalin gue. Jangan dengerin omongan orang lain. Cukup dengerin gue dan percaya sama gue." Pinta Ellard dengan lembut tapi terkesan menuntut.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now