Bagian tiga puluh empat

20.8K 1.3K 32
                                    

Halo!!!

SEBELUM MEMBACA, VOTE TERLEBIH DAHULU!!!
.
.
.
.
.

Happy reading❤

••••

Sinar matahari menerpa gadis mungil yang tengah tertidur di dalam pelukan hangat sang kekasih. Gadis mungil itu adalah Ella. Dia menyipitkan matanya karena sinar matahari yang mengenainya. Ella mendongakkan kepalanya menatap Ellard yang sedang tertidur pulas.

Lelaki yang sudah resmi menjadi pacarnya itu terlihat begitu tampan meskipun tengah tertidur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Lelaki yang sudah resmi menjadi pacarnya itu terlihat begitu tampan meskipun tengah tertidur. Tunggu, pacar? Mengingat status mereka sekarang membuat Ella merona. Dia tidak menyangka ternyata Ellard menyukainya bahkan dia bilang mencintai dirinya.

Ella tengah melamunkan sesuatu. Dia merasa tidak pantas bersanding dengan Ellard. Dia hanya gadis biasa. Bahkan jika Ellard mau, dia bisa mendapatkan gadis yang lebih cantik dan setara dengannya. Tapi Ellard justru memilihnya. Memangnya apa yang Ellard lihat darinya? Dia tidak cantik, tidak kaya, tidak begitu pintar, dan juga tidak seksi. Ella cenderung mungil dengan tinggi 155cm.

"Morning, baby." Suara serak Ellard menyapa di telinganya, membuat Ella tersadar dari lamunannya dan sedikit meremang akibat suara itu.

Ellard mengelus dahi Ella yang berkerut menandakan pemiliknya tengah memikirkan sesuatu hal.

"Mirikin apa, hm?"

Ella menggeleng pelan. "Nggak mikirin apa-apa." Ucapnya sambil kembali masuk ke dalam pelukan hangat itu. Menenggelamkan wajahnya di sana.

"Ella, lo tau kan gue paling nggak suka dibohongin." Kata Ellard dengan suara dalamnya. Dia ingin mengetahui apa yang sedang menghantui pikiran gadisnya.

Ella semakin mengeratkan pelukannya. Dia tidak ingin Ellard sampai mengetahui pikirannya. Kalau sampai Ellard tahu, dia bisa memarahinya. Karena Ellard paling tidak suka ketika Ella merendahkan dirinya sendiri.

Ellard menghela nafas panjang. Dia tahu Ella tidak akan mengatakan apapun padanya. Tapi tidak apa-apa, selagi itu tidak mengancam hubungan mereka yang baru terjalin.

Ellard menepuk-nepuk punggung gadisnya dengan pelan. "Bangun. Terus mandi habis itu kita sarapan."

"Iya." Sahut Ella seraya melepaskan pelukannya. Dia beranjak dari tempat tidur. Lalu memasuki kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

Ellard memencet intercom disebelah ranjangnya yang akan langsung terhubung dengan seluruh maid di mansion-nya.

"Prepare a breakfast for my girl and me!" Perintah Ellard lewat intercom itu yang pastinya akan langsung dijalankan oleh chef dan maid-nya. (Siapkan sarapan untuk gadisku dan aku)

Perlu kalian ketahui bahwa kini Ellard dan Ella sudah kembali ke kota Roma dimana mansion Ellard berada. Tepat setelah menyatakan cintanya, Ella meminta untuk kembali ke mansion.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang