Bagian lima puluh delapan

16.4K 1.1K 168
                                    

Halo!!!!

SEBELUM MEMBACA SILAHKAN VOTE TERLEBIH DAHULU!!!!
.
.
.
.
.

Happy reading ❤

•••••

Hari Minggu adalah hari dimana semua orang mengistirahatkan diri mereka dari berbagai macam kegiatan. Begitupun dengan Ellard dan Ella. Mereka menghabiskan hari libur dengan bersantai di pinggir kolam renang milik Ellard.

Beberapa hari ini, Ellard merasa ada hal yang berbeda dengan gadis mungilnya. Ella menjadi lebih pendiam. Biasanya gadisnya akan menceritakan hal apapun kepadanya dengan ekspresi wajah polosnya yang akan selalu terlihat menggemaskan.

Tapi belakangan ini, Ella sama sekali tidak mengeluarkan suara, kecuali saat dirinya bertanya dan mengajaknya berbicara. Itupun Ella akan menyahuti ucapannya dengan begitu singkat.

"Ella." Panggil Ellard sambil mengelus rambut gadisnya dengan lembut.

"Iya, El?" Sahut Ella tanpa membalas tatapan lelaki di hadapannya.

"Lo kenapa?"

"Nggak-papa." Lagi-lagi Ella menjawab dengan begitu singkat, membuat Ellard dilanda rasa tak nyaman.

Ellard menangkup pipi gembul Ella agar gadis itu membalas tatapannya.

"Jujur sama gue. Lo kenapa? Gue buat salah sama lo? Atau gue nyakitin lo?" Tanya Ellard beruntun karena dia sudah tidak sanggup lagi untuk kembali di-acuhkan oleh gadisnya.

"Aku nggak-papa." Jawab Ella sambil berusaha melepaskan tangan Ellard dari pipinya.

"Ella! Tell me." Pinta Ellard dengan nada suara yang sedikit naik, tapi tidak sampai membentak.

Ella kembali berusaha melepaskan tangan Ellard. Dia tidak nyaman ditatap begitu intens seperti ini.

Karena tak tega melihat wajah Ella yang terlihat seperti akan menangis, Ellard pun melepaskan tangannya. Detik itu juga Ella sedikit menjauhkan tubuhnya. Dia mengalihkan pandangannya, menatap ke segala arah dengan jari-jarinya yang saling memilin.

Ellard semakin bingung melihat tingkah laku Ella yang terlihat begitu gusar dan takut. Apakah gadis itu kembali takut kepadanya?

"Hey." Ellard menggenggam kedua tangan Ella dengan erat. "Are you okay?"

Tak ada sahutan dari gadis mungilnya. Justru Ella tengah menundukkan kepalanya, menghindari tatapan Ellard.

"Ella! Lo kenapa?" Ellard bertanya untuk kesekian kalinya. Tapi nada suaranya kali ini terdengar lirih.

Ella menggeleng pelan. Dia tidak mengangkat wajahnya. Tanpa dia sadari kedua tangannya gemetar.

Ellard menjadi panik saat merasakan tangan Ella yang bergetar kecil di dalam genggamannya. Gadisnya terlihat begitu ketakutan. Dia menarik Ella ke dalam pelukan hangatnya. Setelah itu, dia menepuk-nepuk punggung Ella dengan pelan. Berusaha memberikan ketenangan untuk gadis mungilnya.

Ella tidak membalas pelukan Ellard. Dia malah menumpahkan tangis yang sudah dia tahan beberapa hari ini.

Ellard membiarkan Ella menumpahkan tangisnya. Mungkin dengan begitu gadis mungilnya akan menjadi lebih tenang.

LOVE BUT PRESTIGE [SEGERA TERBIT]Where stories live. Discover now