7. Black and white

14.6K 1.6K 48
                                    

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Bel pulang sudah terdengar. Semua murid mengemasi perlengkapan sekolah mereka, dan melangkah keluar sekolah untuk pulang kerumah masing-masing.

Griselle memutar bola matanya malas saat melihat dua orang dihadapannya saat ini. Bisakah orang-orang tidak membuat suasana hatinya menjadi buruk, pikir Griselle.

"Griselle boleh aku menitipkan bingkisan ini untuk kak Lysius padamu?" Entah pertanyaan atau perintah yang orang itu ucapkan pada Griselle.

"Tidak." ucapan spontan Griselle.

"Kenapa?" tanya orang itu dengan mimik wajah seperti anjing yang tersakiti.

"Yah karna aku bukan pembantu mu Clauren" jelas Griselle pada Clauren.

Penolakan itu membuat Lucy yang berdiri disamping Clauren menatap kesal pada Griselle.

"Memang apa susahnya hanya memberikan bingkisan Clauren pada tuan muda Aloysius?" Dengan sinis Lucy bertanya.

"Memang apa susahnya memberikan bingkisan itu sendiri pada tuan muda Aloysius?" tanya kembali Griselle.

"Mungkin saja tuan muda Aloysius itu akan lebih senang jika adik kesayangannya yang memberikan bingkisan itu padanya." lanjut Griselle.

Perkataan Griselle membuat Clauren dan Lucy terheran. Karna biasanya Griselle akan memanggil Aloysiua dengan sebutan kakak. Dan juga biasanya Griselle akan langsung membuang bingkisan dari Clauren dan membentaknya dengan kata-kata JANGAN PERNAH MEMANGGIL KAKAK KU DENGAN SEBUTAN KAKAK. KARNA DIA KAKAKKU, KAKAK KANDUNG KU. DAN KAU HARUS INGAT DIRIMU HANYALAH ORANG ASING.

"Aku tau, kau tidak mau menerima permintaan Clauren karna iri kan?" Griselle menaikan sebelah alisnya mendengar ucapan Lucy.

"Kau iri karna kau tidak bisa seperti Clauren yang bisa dekat dengan tuan muda Aloysius yang merupakan kakak kandung mu sendiri." lanjut Lucy. Sedangkan Griselle yang mendengar lanjutan dari ucapan Lucy memandang dengan datar.

"Ya jujur aku iri, karna orang asing dengan begitu mudah masuk kedalam lingkaran keluarga ku." ujar Griselle dengan menekankan kata 'orang asing'.

Ck, sebenarnya aku malas menyebut kata keluarga untuk orang seperti mereka, batin Griselle.

"Dan juga, maaf aku tidak memiliki banyak waktu hanya untuk meladeni anjing menggonggong." lanjut Griselle sembari berlalu pergi.

Kata anjing menggonggong membuat Lucy semakin kesal. Clauren mengepalkan tangannya tanpa ada yang mengetahui.

Orang asing? Cih, bahkan orang asing ini lebih beruntung daripada dirimu, batin Clauren.

"Sialan. Penampilan saja yang berubah tapi sifat masih saja sama, orang seperti dia tidak pantas bahagia." sarkas Lucy, menatap tajam punggung Griselle yang semakin menjauh.

The Back First LifeWhere stories live. Discover now