16. Reinkarnasi

14.3K 1.6K 99
                                    

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

Kehidupan pertama ia bernama Griselle chassavina Ackerley

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Kehidupan pertama ia bernama Griselle chassavina Ackerley. Putri bungsu yang tidak pernah dianggap, seorang nona muda keluarga terpandang yang terbuang. Hidupnya penuh penderitaan, ayah dan kakak nya membencinya, pria yang ia cintai mencintai gadis lain, selalu direndahkan. Kisah hidup Griselle memang cukup klise, yaitu menjadi nona terbuang, tak pernah diharapkan, menjadi gadis antagonis dalam kisah percintaan, lalu berakhir dengan keburukan.

Kehidupan ke dua ia menjadi seorang gadis yang memiliki penyakit mematikan. Selama hidup ia hanya terbaring dirumah sakit, meski begitu dikehidupan kedua ia merasakan apa namanya kasih sayang orang tua. Meski sakit-sakitan, orang tuanya selalu berada disampingnya, memberikan apa saja yang ia mau. Dikehidupan kedua semua orang mencintai dan menyayanginya, membuat ia merasa sangat bahagia. Namun semua harus berakhir karena ia harus menghembuskan nafas terakhirnya saat ia menjalani operasi untuk penyembuhan penyakit yang dideritanya.

Kehidupan ke tiga ia bernama Meira putri. Gadis yatim piatu, anak yang dibuang sedari bayi. Masih sama dengan kehidupan pertama, yaitu ia menjadi anak yang terbuang. Tetapi setidaknya dikehidupan ketiga ia memiliki ibu panti yang selalu ada untuknya, adik-adik panti yang selalu menghiburnya. Dengan kerja kerasnya ia menjadi murid dengan nilai terbaik di negaranya, mendapatkan beasiswa ke salah satu Universitas terbaik didunia.

Meira melangkah ke kamarnya setelah selesai makan malam di luar. Membuka pintu kamar kost nya, saat akan menidurkan dirinya dikasur mata Meira menangkap sebuah buku dengan sampul yang cukup unik di nakas samping kasur miliknya. Mendudukan dirinya dipinggiran kasur, dan mengambil buku tersebut. 'Love' tulisan itu terpampang jelas disampul buku, yang artinya itulah judul buku tersebut. Membolak balikan buku itu, tidak ada sinopsis dibelakangnya, nama penerbit, ataupun nama penulis padahal Meira yakin jika ini adalah buku novel.

"Siapa yang menaruh novel ini dikamar ku?" monolog Meira.

Sampul buku ini begitu unik dan aneh, aura yang dirasakan saat Meira melihat sampul buku ini pun terasa aneh. Rasanya seperti ada sebuah dorongan untuk membaca. Karna rasa penasaran yang sudah tak terbendung akhirnya Meira membaca buku novel itu.

Matanya bergerak seiring kata perkata dan kalimat perkalimat yang ia baca. Raut wajahnya berubah-ubah, terkejut, marah, sedih, bahkan kecewa. Meira melempar buku itu ke kasur dengan marah, mengapa novel ini seperti mengisahkan kehidupan pertamanya. Nama-nama tokohnya, negara, nama keluarga, profesi, nama sekolah nya pun sama persis. Bahkan akhir darinya pun sama.

Didalam novel itu ia berperan sebagai antagonis, semua yang ada didalam novel tentang dirinya dikehidupan pertama sama persis. Semua adegan dinovel tentang dirinya pun sama, adegan dimana ia disiksa oleh ayah dan kakaknya, adegan dimana ia merundung Clauren sang protagonis, dimana ia diusir dari kediaman dan dengan paksa menghapus marga dari namanya, dan dimana ia berakhir dengan dibunuh oleh orang-orang yang saat itu ia sayangi.

"Bagaimana bisa?" gumam Meira tak percaya. Menatap kembali buku novel tersebut dengan tatapan terkejut.

Hah. Meira menghembuskan nafas nya kasar, menjatuhkan tubuhnya dikasur sembari menatap langit-langit kamarnya. Reinkarnasi, sudah hal biasa baginya yang mengalami hal itu sebanyak dua kali. Dikehidupan pertama hidupnya begitu buruk, dikehidupan kedua ia merasa menjadi gadis paling bahagia karna banyak orang yang mencintainya meski ia sakit-sakitan. Dikehidupan ketiga ia menjadi yatim piatu yang tinggal di panti asuhan, bekerja keras hingga ia bisa mendapatkan beasiswa di universitas kedokteran.

Dikehidupan kedua dan ketiga ia merasa bahagia, apalagi saat kehidupan kedua meski waktu hidup disaat itu begitu singkat. Menegakan kembali tubuhnya dan menatap buku novel dengan tatapan datar.

Dibuku itu banyak hal yang membuat Meira terkejut. Buku itu menceritakan perjalanan cinta protagonis wanita Clauren dengan Protagonis pria Geino.

Clauren adalah gadis manis dengan kulit kecoklatan, rambut hitam legam, dan mata yang sama hitam legamnya. Gadis entah dari mana asalnya memasuki Fulgencio high school yang merupakan sekolah terbaik dinegara Pluchra. Tidak ada yang tau siapa orang tua dari Clauren, semua orang beranggapan jika ia adalah anak yatim piatu.

Lalu protagonis pria bernama Geino. Pria tampan dengan sifat dingin nya, putra tunggal sekaligus pewaris utama dari keluarga nomor satu di negara itu.

Kisah cinta mereka sangat klise, yaitu hanya karena adegan tabrakan membuat mereka saling jatuh cinta. Clauren begitu sempurna, wajah manis, pintar, dicintai banyak orang, dan memiliki kekasih tampan yang berkuasa. Bahkan ayah dan kakak dari antagonis wanita yaitu dirinya menyayangi Clauren.

Namun ada hal yang membuat Meira marah. Di novel dijelaskan bahwa ternyata antagonis yang sebenarnya adalah Clauren sang protagonis. Clauren merencanakan semuanya, untuk membuat ia menderita dengan merebut orang-orang yang ia sayang. Di novel itu dijelaskan jika Clauren melakukan itu karna suatu hal, tetapi tidak dijelaskan lebih rinci didalam novel. Meira alias Griselle begitu penasaran dengan alasan Clauren melakukan itu.

Meira sadar jika ada beberapa hal janggal dikehidupan pertamanya setelah membaca buku itu. Tentang kelahirannya, kematian ibunya, kematiannya, keluarga Adalvino, tentang Clauren, bahkan para pemeran-pemeran lainnya yang tidak sering ditampakan.

Menatap jam dinding yang ternyata sudah menunjukan pukul 11 malam. Meira menaruh kembali buku itu ketempat semula. Merebahkan tubuhnya dengan posisi benar dikasur, lalu menutup matanya mencoba untuk membawa dirinya masuk ke alam mimpi.

Kelopak mata seorang gadis terbuka. Menatap langit-langit ruangan dengan tatapan bingung, saat merasa ada yang aneh gadis itu segera bangun. Terduduk dan menatap sekitarnya, ini bukan kamar sederhana kostannya, tidak ada dinding berwarna putih, dan perabotan lainnya.

Meira mengenali tempat ini, bahkan sangat mengenalinya. Ini gubuk kumuh miliknya saat di kehidupan pertama, mengapa ia ada disini. Bukankah tadi malam ia tidur di kamar kost nya, tapi mengapa saat ia bangun ia berada di gubuk ini lagi.

"Bagaimana bisa?" gumam Meira.

Meira bediri berjalan dan melihat sekeliling. Seakan masih tak percaya dengan apa yang ia lihat dan alami dan mungkin saja ini hanyalah sebuah mimpi karna semalam membaca buku tentang kehidupan pertamanya, Meira mencubit keras tangannya. Sakit, rasanya sakit saat tangannya mencubit keras kulit tangannya. Ini bukan mimpi, ini sebuah kenyataan.

"Ubah, jalankan, balas, bahagia." Sebuah suara seperti sebuah bisikan masuk ke indra pendengaran Meira yang saat ini menjadi seorang Griselle kembali.

" Sebuah suara seperti sebuah bisikan masuk ke indra pendengaran Meira yang saat ini menjadi seorang Griselle kembali

اوووه! هذه الصورة لا تتبع إرشادات المحتوى الخاصة بنا. لمتابعة النشر، يرجى إزالتها أو تحميل صورة أخرى.

Jadi Griselle itu dulu mendapatkan akhir tragis. Lalu ia bereinkarnasi ke gadis penyakitan, lalu bereinkarnasi lagi menjadi yatim piatu.

Maaf untuk part ini hanya sedikit.

Jangan lupa vote dan koment
Sampai jumpa hari sabtu or minggu!

The Back First Lifeحيث تعيش القصص. اكتشف الآن