40. Kecurigaan Herland

6.1K 1.1K 77
                                    

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Vilcen duduk di kursi kebesarannya sembari tersenyum sinis menatap layar tab nya.

Erold itu hanyalah pembalasan kecil yang ku berikan padamu. Tetapi dalam waktu dekat ini akan aku pastikan kau dan putramu itu mendekam di penjara setelah aku mengumpulkan bukti-bukti kejahatan kalian pada putriku, batin Vilcen.

"Kerja bagus Gavian." puji Vilcen pada pria di hadapannya.

"Terimakasih tuan." balas Gavian.

"Tetapi sangat di sayangkan, yang mendapatkan hukuman penjara atas penyuapan yang dilakukan perusahaannya bukanlah Erold, tetapi tak apa. Setidaknya kini perusahaan pria itu tengah mengalami goncangan besar akibat berita yang tersebar." ucap Vilcen.

"Terus sebarkan berita buruk tentang Ackerley, saat berita buruk terus tersebar maka saham perusahaan mereka pun akan terus turun serta citra perusahaan akan semakin buruk. Mereka akan kesulitan mencari modal hingga akhirnya perusahaan mereka akan bangkrut secara perlahan." Perintah Vilcen pada Gavian.

"Baik tuan akan saya laksanakan." jawab Gavian.

"Kau boleh keluar." Gavian menunduk sopan lalu melangkah keluar dari ruangan tuannya.

Tok
Tok
Tok

"Vilcen." pintu terbuka memperlihatkan Diana.

"Ada apa sayang?" Senyum lembut Vilcen sembahkan pada istrinya itu. Rasa senang saat melihat istrinya kembali seperti dulu, bahkan dokter yang menangani istrinya dulu berkata jika istrinya sudah sembuh.

"Aku membuatkan mu kopi dan beberapa kue." Terlihat Diana masuk dengan nampan berisi dua cangkir dan sepiring kue yang sudah wanita itu buat.

"Griselle bagaimana?" tanya Vilcen sembari melangkah lalu duduk di sofa.

Diana menaruh kopi dan cemilan di meja depan sofa. "Dia berkata ingin istirahat sendiri di kamarnya."

"Duduklah sayang." Vilcen menarik Diana untuk duduk di sampingnya, menuntun kepala sang istri menyender pada pundaknya.

"Aku senang kita dapat berkumpul kembali." lirih Diana memejamkan mata menikmati elusan suaminya.

"Akupun bahagia. Bahagia karena dapat bertemu dengan putriku, bahagia karena kau sembuh, serta bahagia karena kita kembali berkumpul. Aku harap kebahagiaan ini tak akan pernah berakhir." balas Vilcen.

The Back First LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang