34.

5.9K 959 55
                                    

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Saya ingin hasilnya keluar besok." titah Gernan pada Dokter di hadapannya.

"Baik Tuan, saya akan berusaha agar hasilnya dapat keluar besok. Saya akan menghubungi anda besok jika hasilnya telah keluar." balas Dokter itu.

"Baiklah." ucap Gernan lalu melangkah pergi kembali menuju ruang UGD.

Gernan memasuki ruang UGD, terlihat Elenio yang tengah berbaring terlelap di atas bangkar.

Gernan mendekati Elenio, menatap anak laki-laki itu dengan lembut dan penuh perhatian.

"Bolehkan paman berharap." lirih Gernan sembari mengelus surai Elenio.

Gernan menurunkan tangannya saat melihat Elenio terusik dari tidurnya.

"Paman, anda sudah kembali?" tanya Elenio sembari mendudukan dirinya.

"Maaf saya tertidur tadi." lanjut anak itu.

"Tak apa, seharusnya paman yang meminta maaf karena sudah mengganggu tidurmu." balas Gernan.

"Mau pulang sekarang?" tanya Gernan dan dengan segera Elenio mengangguk.

"Iya."

Sedangkan di sisi lain Edbert tengah mondar-mandir karena sedari tadi ia mencari Elenio yang tidak ada di ruko-nya.

"Kemana kamu Elenio." frustasi pemuda itu.

Sudah berjam-jam ia mencari Elenio hingga keliling sekitar ruko bahkan mencari anak itu di sekolahnya.

"Apa aku beritahu Griselle saja, tapi jika aku beritahu dia aku yakin gadis itu akan marah besar. Bagaimana ini." ucap Edbert bimbang.

"Lebih baik Griselle tahu, karena mau bagaimanapun Elenio adalah adik Griselle sekarang dan aku ditugaskan untuk selalu menjaga dan memberi tahu keadaan anak itu." Saat Edbert akan menghubungi Griselle tiba-tiba saja sebuah mobil berhenti tepat di depan ruko.

Edbert memandang mobil itu, betapa terkejutnya pemuda itu saat melihat Elenio turun dari dalam mobil dengan kepala di perban, dan hal lebih mengejutkan-nya lagi anak itu bersama dengan Tuan Adalvino.

"Elenio." panggil Edbert sembari berlari kecil ke arah Elenio.

Gernan yang berdiri di samping Elenio menatap aneh saat melihat Edbert berada di sini.

"Elenio kamu kemana saja, apa kau tahu jika aku mencari mu berjam-jam." ucap Edbert saat telah berhadapan dengan dua laki-laki berbeda usia itu.

"Tuan Adalvino mengapa Elenio bisa bersama anda?" tanya Edbert menatap Gernan dengan tatapan tanya.

"Dan mengapa kepala Elenio di perban?" lanjut tanya Edbert.

"Supir saya tidak sengaja menabrak Elenio yang tengah bersepeda sehingga saya segera membawa Elenio ke rumah sakit terdekat." jawab Gernan.

The Back First LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang