39. Rahasia perusahaan

6.4K 1K 66
                                    

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Vilcen dan Diana tengah berdiri berhadapan dengan seorang pria seumur Vilcen menggunakan jas putihnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Vilcen dan Diana tengah berdiri berhadapan dengan seorang pria seumur Vilcen menggunakan jas putihnya.

"Bagaimana keadaan putri saya Dokter Frans?" tanya Vilcen Dokter pribadi keluarga Lindsey tersebut.

"Nona muda hanya kelelahan, saya sudah menyiapkan vitamin dan obat penurun panas untuk nona muda." jawab Dokter Frans. Vilcen dan Diana bernapas lega mendengar putrinya baik-baik saja.

Pagi hari setelah acara tadi malam, saat Diana akan membangunkan Griselle bersama dengan pelayan di buat terkejut saat merasakan suhu tubuh Griselle yang tinggi. Dengan panik Diana memanggil Vilcen dan memberi tahu jika putri mereka demam.

Rasa khawatir menjalar di hati mereka, dengan segera Vilcen menghubungi Dokter keluarga.

"Lalu luka di punggung Grisells, apakah anda tahu luka apa itu?" tanya Vilcen. Saat mengingat dia tak sengaja melihat sebuah luka di punggung putrinya, meski samar tapi itu masih terlihat.

"Tuan, bekas luka di punggung nona muda adalah bekas luka cambukan meski sudah sedikit menghilang." Jawab Dokter Frans

"Cambuk?" Mata Vilcen terbelalak. Begitupun dengan dengan Diana, terlihat wanita itu menutup mulit dengan mata menangis.

"Vilcen mengapa ada bekas luka cambuk di punggung putri kita?" Vilcen merangkul tubuh Diana mendekat padanya.

Ini pasti perbuatan keluarga Ackerley. Mereka benar-benar ingin ku hancurkan, batin Vilcen marah.

"Apakah bisa hilang Dokter?" tanya Diana.

"Bisa Nyonya, hanya saja kemungkinan memerlukan waktu tak sedikit. Saya akan memberikan obat oles untuk membuat luka itu menghilang sedikit demi sedikit." balas Dokter Frans.

"Terimakasih dokter." ujar Diana.

"Kalau begitu saya izin pamit Tuan Nyonya." Dokter Frans menunduk lalu melangkah pergi dari kamar Griselle.

Diana melangkah mendekat ke arah ranjang, mendudukan dirinya di tepi ranjang sembari mengelus surai putrinya yang tengah terlelap.

Diana mengalihkan perhatiannya dari Griselle pada sang suami.

"Vilcen kau mau kemana?" tanya Diana menatap Vilcen.

Vilcen menatap istrinya sembari tersenyum. "Aku akan ke ruangan ku sebentar, ada hal penting yang harus aku urus."

"Baiklah, tetapi cepatlah kembali. Putri kita sedang sakit, dia pasti membutuhkan kita di sampingnya." balas Diana. Vilcen mengangguk setuju lalu melangkah keluar kamar.

Memasuki ruang kerjanya di ikuti dua orang pria berbeda usia yang merupakan asistennya.

Vilcen mendudukan kursi kebesaran miliknya. Menatap dua asisten dengan datar.

The Back First LifeWhere stories live. Discover now