30. Gadis itu...

7.1K 983 76
                                    

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

Griselle membuka pintu unit apartemennya, ia berniat ke perpustakaan kota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Griselle membuka pintu unit apartemennya, ia berniat ke perpustakaan kota. Namun hal mengejutkan terjadi, saat ia membuka pintu yang ternyata bebarengan dengan pintu unit di depannya juga terbuka. Yang membuat terkejut bukanlah terbukanya pintu tetapi pelaku yang membuka pintu ternyata pria yang ia benci, Geino.

Begitupun dengan Geino, ia tak menyangka pemilik unit yang berhadapan dengan unit apartemen miliknya adalah Griselle.

Griselle mencoba untuk tak peduli, ia melangkah pergi dari sana. Geino yang melihat itu segera mengejar langkah Griselle.

"Griselle." Panggil Geino setelah berhasil menyamakan langkahnya dengan gadis itu.

Griselle tak menjawab dan mempercepat langkahnya memasuki lift. Gieno pun tak ingin kalah ia segera menyusul Griselle, namun disayangkan karna lift lebih dulu menutup sebelum pria itu masuk.

Griselle menghela nafas, tak ia sangka tetangga apartemennya adalah Geino. Itu terasa menyebalkan.

Ting

Lift terbuka, Griselle segera melangkah keluar. Baru saja selangkah keluar dari lift, lift disebelahnya pun ikut terbuka menampilan Geino yang juga keluar.

Griselle tak peduli, saat ini ia ingin segera ke perpustakaan kota karna ada buku yang ingin ia pinjam.

"Griselle." Geino mencekal pergelangan tangan gadis itu.

Segera gadis itu lepas.

"Ada apa?" Sejujurnya Griselle sangat enggan untuk meladeni pria didepan-nya ini.

"Kau mau kemana?" tanya Geino.

"Apakah itu penting untuk mu?" Griselle memberikan pertanyaan.

"Tidak juga." Jawab Geino.

Griselle kembali melangkah, namun lagi-lagi tangannya dicekal oleh Geino.

"Kau ini ingin apa sebenarnya?" tanya Griselle emosi sembari mencoba melepaskan cekalan Geino dari tangannya, tetapi kali ini cekalannya tak terlepas.

"Lepaskan tangan ku." ucap Griselle kesal.

"Ini sakit." keluhnya.

"Kenapa kau ada di sini?" Pertanyaan bodoh yang membuat suasana hati Griselle semakin buruk.

"Tentu saja aku kuliah di sini, lalu alasan mengapa aku berada di apartemen ini karna aku tinggal di sini. Pertanyaan bodoh macam apa yang kau tanyakan." sarkas Griselle dengan wajah malas.

"Maksud ku, bagaimana bisa kau mendapatkan beasiswa apalagi beasiswa yang kau dapatkan itu Universitas Aethelred." Griselle sedikit menaikan alisnya, dari mana pria didepannya ini tahu tentang beasiswa.

"Karna itu sudah takdir ku, itu semua memang sudah jalan-nya." Jawaban asal Griselle berikan pada Geino.

"Seharusnya Clauren juga diterima di Universitas Aethelred, kami sudah sangat percaya diri jika kami berdua akan diterima sehingga kami bisa berkuliah ditempat yang sama dan tak perlu berjauhan. Namun takdir berkata lain Clauren tak diterima dan hanya aku, membuat Clauren harus berkuliah di Pluchra."

The Back First LifeWhere stories live. Discover now