Mengapa ia harus kembali di saat ia sudah mendapatkan kehidupan baik.
Meira merasa tak menyangka jika kehidupan pertama yang ia jalani hanyalah kisah fiktif dari sebuah novel.
Apakah hidupnya selama bertahun-tahun hingga akhir yang ia dapatkan hanya...
Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!
Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.
Griselle memandang jalanan yang sedang diguyur derasnya hujan.
Mencoba menunggu hingga hujan reda. Namun bukannya reda, hujan menjadi lebih deras lagi dan lagi.
Karna merasa bahwa jika menunggu hujan reda itu akan bisa membuatnya berdiam dihalte ini hingga malam, sehingga Griselle memaksakan pulang dengan guyuran hujan.
Tetapi sebelum itu Griselle meminta satu kantong plastik ukuran besar untuk tas sekolahnya pada pemilik toko kelontong yang berada didekat halte. Menggunakan kantong plastik itu untuk melindungi tas serta isinya dari derasnya air hujan sehingga tidak basah.
"Bu maaf. Apa saya boleh meminta satu kantong plastik ukuran besar?" tanya Griselle pada ibu toko yang sedang memainkan ponselnya.
Ibu itu terlihat sedikit terkejut saat melihat Griselle "Boleh dek. Mau sebesar apa?" ujar ibu itu.
"Yang sekiranya muat untuk tas sekolah saya bu" jawab Griselle sembari menunjukan tasnya.
"Ini dek." Griselle mengalihkan pandangannya pada ibu toko. Ibu toko memberikan dua kantong plastik dengan ukuran yang berbeda.
"Terimakasih bu." Griselle mengucapkan terima kasih pada ibu itu.
Memasukan tasnya pada kantong plastik putih ukuran besar yang diberikan oleh ibu tadi.
"Gimana dek muat?" tanya ibu toko.
"Muat bu, terimakasih. Saya pergi ya bu." ucap Griselle.
"Tunggu dek." Ingin melangkah pergi namun Griselle menundanya saat ibu toko itu memanggilnya.
"Pakai ini ya, biar kepala kamu tidak terkena hujan." Ibu toko memakaikan kantong plastik ukuran sedang pada kepala Griselle.
"Oh ya, bawa ini. Kamu pasti laparkan? Ibu tadi mendengar suara perut kamu." Ibu toko memberikan satu kantong plastik entah apa isinya. Sedangkan Griselle menunduk malu mendengar ucapan ibu toko.
Membuka sedikit kantong berisi yang diberikan oleh ibu toko. Melihat isi didalam kantong itu, terdapat lima buah roti, beberapa mie instan, beberapa air mineral, pembalut, beberapa cemilan, satu box batu batrai, dan satu bungkus lilin. Griselle memandang wajah ibu toko yang saat ini sedang tersenyum lembut sembari mengelus kepalanya.
