Mengapa ia harus kembali di saat ia sudah mendapatkan kehidupan baik.
Meira merasa tak menyangka jika kehidupan pertama yang ia jalani hanyalah kisah fiktif dari sebuah novel.
Apakah hidupnya selama bertahun-tahun hingga akhir yang ia dapatkan hanya...
Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Griselle melangkah dengan tenang, namun matanya melihat sekeliling. Sedari tadi ia mencari sebuah foto yang diinginkan oleh Black dan White, foto seorang gadis di pinggir pantai.
"Dimana foto itu? Mereka berkata jika foto itu berada di mansion Ackerley, tetapi mansion ini sangat besar." monolog lirih Griselle.
Sudah satu jam lebih Griselle berkeliling mansion, namun gadis itu sama sekali tidak menemukan petunjuk tanda di mana foto itu berada. Setengah jam lagi ia harus berangkat ke acara pertemuan lima keluarga besar. Untung saja Erold dan Aloysius sudah berangkat sedari sejam yang lalu sehingga Griselle dapat leluasa mencari foto tersebut.
Bruk
Karna terlalu sibuk membuat Griselle tanpa sengaja menabrak tubuh seseorang.
Menatap manusia yang sudah dengan tidak sengaja ia tabrak dengan pandangan bersalah. Ternyata itu adalah Kenzo, sang asisten dari Erold.
"Maafkan saya tuan, saya tidak sengaja." Griselle dengan cepat meminta maaf, sedikit menundukan kepalanya guna sebagai tanda jika ia merasa bersalah.
"Tidak apa nona." Ramah Kenzo. Memungut berkas yang berserakan akibat tabrakan tadi. Tidak membiarkan Kenzo membereskan itu sendiri Griselle segera membantu pria itu.
"Terimakasih nona karena sudah membantu saya." Griselle tersenyum sebagai respon. Ini adalah kali pertama bagi Griselle berbicara dengan Kenzo.
"Nona mengapa anda masih berada disini? setengah jam lagi acara pertemuan akan dimulai." Dengan kening mengkerut Kenzo berucap.
"Apakah ada sesuatu yang kurang nona?" Griselle dengan cepat menggeleng.
"Ti-tidak ada yang kurang tuan. Sa-saya hanya masih ingin berada di sini." Dengan sedikit gagap Griselle menjawab.
"Tuan sendiri. Mengapa masih berada disini, bukankah biasanya anda selalu berada dengan tuan Erold?" tanya Griselle.
"Saya disuruh tuan untuk mengambil beberapa berkas nona." jawab ramah Kenzo. Griselle mengira jika Kenzo adalah pria dingin tak berperasaan, ternyata selama ini dugaannya salah. Kenzo saat ini terlihat seperti pria ramah yang baik hati.
"Kalau begitu saya permisi tuan." Pamit Griselle.
Bibir Kenzo berkedut menahan senyum bahagia saat menatap Griselle yang telah berlalu.
"Anda sudah besar nona kecil. Rasanya baru kemarin saya menggendong anda dan menamai anda nona." batin Kenzo haru.
Dengan senyum yang terus terukir pria itu berlalu pergi.
