12. Ruko dan pizza

12.2K 1.5K 15
                                    

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

Griselle melangkah keluar kelas, bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Griselle melangkah keluar kelas, bel pulang sudah berbunyi 5 menit yang lalu. Griselle tadi harus menulis ulang materi yang tadi dijelaskan, sembari menunggu para murid pulang, ia tidak ingin berdesak-desakan saat dilorong menuju gerbang keluar.

Melewati taman belakang, Griselle sengaja memotong jalan dengan terus membaca buku. Jika menggunakan jalan utama maka ia akan bertemu dengan para tuan muda itu. Griselle sangat ingat jika hari ini adalah jadwal latihan tim basket sekolah, dan para tuan muda itu juga termasuk dari tim basket.

Jika dulu Griselle mungkin akan selalu menunggu Geino hingga menyelesaikan latihannya, meski selalu tidak pernah dianggap kehadirannya oleh Geino. Tetapi kini Griselle mana sudi menemani pria tak tau diri sepertinya.

Langkah Griselle terhenti saat matanya menangkap siluet seseorang dibalik pohon besar. Siluet seorang pria tersebut seperti sedang bertengkar dengan orang lain. Memandang dengan tatapan penasaran dan selidik pada siluet yang sedang bertengkar dibalik pohon itu, Griselle mencoba menajamkan pendengarannya.

"Bisakah kamu tidak mencampuri urusanku?" Suara seorang gadis terdengar. Sepertinya lawan bicara dari pria tersebut adalah seorang gadis. Griselle mengenali suara ini.

"Apa salahnya aku hanya ingin melindungimu Tasya." Kini suara pria pemilik siluet yang Griselle lihat.

Tasya? Gumam Griselle dalam hati saat suara pria tersebut menyebutkan nama yang Griselle kenal. Ternyata perasaan Griselle tentang suara gadis itu benar.

"Aku tidak membutuhkan perlindungan mu Kenrich." Griselle menaikan alisnya penasaran saat suara Tasya menyebut nama pria yang selalu memperingatkan dirinya untuk tidak menganggu Tasya.

"Aku tidak peduli. Aku hanya menjalankan janjiku pada wanita yang aku sayang untuk selalu menjagamu." Griselle segera melangkah pergi saat merasa siluet pria itu akan menengok kearah tempatnya berada.

Berjalan kaki menuju halte. Sesekali melihat sekitar. Langkah Griselle terhenti saat matanya melihat sebuah bangunan.

Griselle memandang bangunan yang terdapat palang bertulisakan 'dijual'. Mencoba menghubungi nomor yang tertera disana, panggilan pertama tidak diangkat. Griselle kembali mencoba.

"Halo." Akhirnya panggilan kedua di angkat.

"Halo, maaf pak jika mengganggu. Saya ingin tanya apa benar ruko yang berada di jalan delton dijual?" ujar Griselle.

"Ah iya benar. Kenapa ya?"

"Saya berniat ingin membelinya pak, kira-kira berapa harganya ya?" tanya Griselle. Memandang sekeliling bangunan.

"Saat ini saya sedang sangat membutuhkan uang, jadi saya akan memberikan harganya $1.350 saja nona." Senyum Griselle mengembang, harga ruko ini begitu murah padahal bengunan dan lokasinya begitu bagus dan strategis. Ruko ini berada dipinggir jalan. Bangunannya juga cukup besar dengan dua lantai, dan nanti dilantai dua Griselle jadikan sebagai tempat tinggal. Terdapat halaman depan,  itu bisa digunakan sebagai tempat parkir. Dan yang paling Griselle suka adalah ruko ini tidak terlalu jauh dari sekolah.

The Back First LifeWhere stories live. Discover now