22. Fight

11.3K 1.2K 91
                                    

Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!

"Hiks hiks Griselle mengatakan jika aku dan kamu tidak akan bisa bersama, hiks dia berkata aku tidak pantas untuk mu Geino karna aku gadis yang entah dari keluarga mana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Hiks hiks Griselle mengatakan jika aku dan kamu tidak akan bisa bersama, hiks dia berkata aku tidak pantas untuk mu Geino karna aku gadis yang entah dari keluarga mana."

Geino yang mendengar itu sontak mengepalkan tangannya murka, ternyata gadis itu masih saja menganggu hubungannya dengan sang kekasih. Sedangkan Edbert menghentikan aktivitas makannya, matanya menyorot tajam pada Clauren tanpa ada yang mengetahui.

Lucy mengerutkan dahinya tanpa menghentikan kunyahan makanan dimulut nya.

"Kapan Griselle berbicara seperti itu? Bukankah sedari tadi aku selalu bersama Clau." Batin Lucy heran.

"Clau kapan Griselle berbicara seperti itu? Bukankah sedari pagi kita selalu bersama?" Tanya Lucy beruntun.

Sontak Clauren yang mendengar pertanyaan itu sedikit terkejut, namun ia sama sekali tidak mengubah raut wajah dan menghentikan tangisannya.

"Sial, bagaimana aku lupa jika Lucy selalu bersama ku." Umpat Clauren dalam hati.

Edbert memutar bola matanya malas "Cih" Decih pria itu pelan.

"Griselle mengatakan padaku melalui sambungan telepon tadi malam." dengan air mata yang masih mengalir Clauren menjawab.

"Bagaimana bisa Griselle menelpon mu sedangkan ia saja tidak mempunyai nomor telepon mu." Datar Edbert.

"Bisa sajakan gadis itu mendapatkan nomor telepon Clauren dari sesorang." Ujar Geino saat menyadari tatapan tajam yang diberikan Edbert pada Clauren.

Ostan dan Alden sedari tadi hanya mendengarkan tanpa berkomentar, karna entah mengapa hawa dimeja begitu mengerikan karna aura yang dikeluarkan Edbert dan Geino setelah mendengar ucapan Clauren.

"Mengapa kau seakan tidak percaya dengan ucapan Clauren? Setelah penampilan Griselle berubah sikap mu seperti membela gadis itu." Ujar Geino sinis pada Edbert. Dengan langkah pelan pria itu melangkah mendekati Edbert yang duduk di pinggir kursi kantin.

"Oh, mungkin kau berubah karna terpesona oleh perubahan fisik Griselle. Atau karna dia memberikan tubuh nya pada mu, cih begitu murahannya gadis gila itu." Lanjut Geino dengan tatapan merendahkan.

Seluruh murid yang berada dikantin begitu terkejut saat melihat Geino tersungkur karna pukulan keras yang tiba-tiba Edbert berikan padanya.

Clauren dengan cepat mendekati Geino saat melihat sang kekasih tersungkur, dengan mata memerah karna menangis tadi.

"GEINO." Ostan dan Alden dengan cepat melangkah kearah Geino dan membantu pewaris Adalvino itu berdiri. Sedangkan Lucy menenangkan Clauren yang menangis kembali saat melihat luka disudut bibir kekasihnya.

"Kau, kau berani sekali ya Ed." Geino menyeringai dengan ibu jari yang menyentuh pelan luka di sudut bibirnya.

"SIALAN." Dengan tak kalah keras Geino membalas pukulan yang diberika Edbert tadi.

The Back First LifeWhere stories live. Discover now