42. Kasih sayang

5.8K 967 68
                                    

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Maaf jika banyak kesalahan dalam penulisan harap memberi tanda jika terdapat!

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Geino kau tak apa kan?" tanya Alden menepuk bahu pemuda di sempingnya.

"Memangnya aku kenapa?" Geino menatap ketiga sahabatnya.

Edbert menghela nafas. "Pewaris bukanlah milikmu lagi, apa kau tak merasa marah?"

Geino mengangkat bahunya tak peduli. "Sama sekali tidak."

Geino menatap Elenio yang tengah di kerumuni banyak tamu dengan ayahnya yang senantiasa di samping anak laki-laki itu.

Elenio, anak laki-laki yang dahulu bersama Griselle sebagai adik laki-laki ternyata adik berbeda ibu dengan Geino. Rasa terkejut langsung datang saat Geino mengetahui siapa adik tirinya.

Pesta pengenalan Elenio sebagai putra Adalvino tengah digelar malam ini. Meski hak pewaris tak di umumkan namun semua orang akan terpikir jika hak pewaris bukan lagi dimiliki oleh Geino, melainkan berpindah pada anak laki-laki bernama Elenio itu.

Takhta pewaris belum di putuskan karena sang tuan besar Adalvino, Emilian Adalvino tengah berada di luar negeri dan cuaca tengah tak memungkinkan untuk melakukan penerbangan.

"Geino." Keempat pemuda itu menatap mengikuti asal suara. Terlihat Clauren dengan gaun merah mudanya menghampiri mereka.

Clauren segera memeluk kekasih nya, dengan penuh kerinduan. Edbert memandang malas gadis itu sedangkan Alden dan Ostan hanya menghela nafas.

"Kenapa tak mengabariku jika kau akan kembali?" tanya Clauren tanpa melepaskan pelukan mereka.

Geino mengusap punggung Clauren. "Maaf."

Clauren melepaskan pelukannya. Menatap Geino dengan raut wajah masam.

"Bahkan beberapa akhir ini kamu tidak mengabariku. Kamu tidak menelpon ku, kita sudah lama tidak melakukan panggilan video. Kita hanya bertukar pesan, itupun hanya saat aku yang memulai." keluh Clauren.

"Clau. Bukankah kau tahu dimana Geino berkuliah? Mungkin saja saat ini Geino tengah sibuk dengan tugas kuliahnya." ucap Alden.

"Tetapi meski sibuk seharusnya Geino tetap mengabariku kan." balas Clauren.

Edbert memandang datar dan Ostan hanya bisa menghela nafas lelah.

"Clauren." Terdengar seseorang memanggil nama gadis itu dari kajauhan.

"Sayang, aku akan ke Lucy sebentar. Aku akan menghampirimu lagi nanti, aku masih merindukan mu" pamit Clauren. Sebelum melangkah gadis itu dengan sigap mengecup bibir Geino.

Edbert mengernyit jijik saat melihat itu. Sebagai pria yang tidak pernah menjalin hubungan dengan kaum hawa, ia merasa jika perlakuan Clauren tadi berlebihan. Oh ayolah ini di pesta, begitu banyak orang di sini, apakah gadis itu tak merasa malu. Apalagi dia datang dengan membawa nama Ackerley.

The Back First LifeWhere stories live. Discover now