Typo bertebaran harap memberi tanda jika terdapat!
Kegelapan tersebar diseluruh ruangan. Begitu tertutup, bahkan hanya menyisahkan pintu yang terlihat terkunci dan lubang kecil untuk masuknya udara. Jika seseorang memasuki ruangan ini mungkin akan merasa sesak karna sedikitnya pasokan udara didalam ruangan itu ditambah dengan tidak adanya pencahayaan.
Namun, terlihat samar seorang gadis terduduk dilantai dingin nan kotor didalamnya. Pakaian sang gadis bahkan sangat amat tidak layak, begitu kotor dengan beberapa bagian yang terkoyak. Hampir semua bagian tubuh kurus bagaikan tulang dilapis kulit sang gadis, memar dan penuh luka. Entah apa yang gadis itu alami hingga terlihat ada bekas luka tamparan, pukulan, benda tajam, bahkan luka bakar. Kepala gadis itu tertunduk sehingga membuat rambut coklat yang terlihat begitu kusut tergerai menutupi wajah gadis itu, namun sangat diyakinkan jika wajah gadis itu pun sama memprihatinkan nya dengan tubuh miliknya. Kedua tangan sang gadis terlihat terikat dengan tali dengan sangat kuat, bahkan membuat pergelangan tangan tersebut membiru.
"Kenapa? Kenapa kalian terus menyiksa ku? Apa salah ku? Aku hanya mencoba untuk mendapatkan cinta semua orang. Tidak bisakah sedikit saja aku merasakannya?" pertanyaan bertubi dari gadis itu dengan nada lirih.
Cklek
Pintu ruangan itu terbuka dengan bersamanya tiga orang memasuki ruangan itu. Sedangkan gadis yang terduduk dilantai itu sama sekali tidak memperdulikan orang-orang yang memasuki ruangan, ia mengetahui jika orang-orang itu datang maka ia akan disiksa kembali oleh mereka.
Tak
Lampu ruangan itu menyala, meski remang tetapi itu bisa membuat ruangan tidak dipenuhi kegelapan.
Rasanya ia sudah tidak kuat, mengapa tuhan memberikan ia takdir sekejam ini. Pikir gadis itu.
Prang
Suara nampan yang dilempar terdengar keras diruangan sunyi itu. Mata sang gadis menatap kosong makanan yang berserakan akibat dilempar oleh salah satu pria yang berdiri menjulang dihadapannya. Nasi yang sedikit berserakan, dan kentang rebus dengan kulit yang belum terkupas. Ya makanan yang diberikan hanyalah nasi yang sudah basi dan kentang rebus.
"Makan ini." Perintah salah satu pria dengan nada dingin.
Pria lainnya membuka kasar ikatan tali pada tangan gadis itu.
Dengan sekuat tenaga gadis itu menyeret tubuhnya kedepan untuk menjangkau makanan itu. Meski seluruh tubuhnya terasa begitu sakit tetapi gadis itu tetap menahannya dan berusaha menyeret tubuh penuh luka miliknya.
Dengan air mata yang menahan sakit gadis itu bergerak sedikit demi sedikit, hingga akhirnya ia berada dekat dengan makanan. Ia memakan kentang rebus yang sudah ia kupas dengan perlahan.
Sedangkan ketiga pria hanya memandang pemandangan itu dengan tatapan datar. Salah satu pria melangkah lebih dekat, lalu berjongkok menatap sang gadis dengan tatapan dingin.
YOU ARE READING
The Back First Life
FantasyMengapa ia harus kembali di saat ia sudah mendapatkan kehidupan baik. Meira merasa tak menyangka jika kehidupan pertama yang ia jalani hanyalah kisah fiktif dari sebuah novel. Apakah hidupnya selama bertahun-tahun hingga akhir yang ia dapatkan hanya...