ARUNIKA

45.4K 2.9K 139
                                    

D A R G E Z A R E A

Kota malam Jakarta.

Brum.. brum..

Motor CBR hitam itu berhenti tepat di belakang kerumunan ratusan orang yang berjajar memenuhi arena luas dengan dentuman musik DJ yang menggelora keras-keras. Sorakan dari ratusan anggota yang berkerumun semakin bising tatkala ia melepas helm fullface dari kepalanya.

Gadis itu menyisir rambut panjang yang tergerai sepunggung, matanya ikut menelisik ke segala arah menatap motor yang berderet di sepanjang aspal. Ia memutar gantungan kunci ditangannya seraya turun dari motor. Udara dingin berbaur dengan asap yang menyeruak dari pertunjukan motor di tengah arena menciptakan suasana menegangkan khas perkumpulan anak geng. Arena itu tampak padat dan riuh karena dikelilingi oleh orang-orang berjaket hitam dengan logo serigala sangar pada punggung mereka.

"Yow! Selamat datang Ibu Negara!" sapa salah satu dari mereka.

"Aldaraya Arunika! Welcome to Dargez!"

Gadis itu tersenyum dan membalas uluran tos singkat dari salah satu anggota. Lalu ia menuntun langkahnya menjauh untuk menuju gedung bertingkat, menaiki anak tangga satu per satu menuju ke lantai dua sambil mendengarkan dentuman musik yang menusuk telinga. Gadis itu kemudian menumpu tangannya pada palang pembatas, menatap ratusan orang yang masih menikmati musik di bawah sana. Di tempat yang di sebut DARGEZ AREA.

Mungkin bagi sebagian manusia, malam adalah definisi waktu yang tepat untuk di jadikan sesi istirahat. Namun bagi mereka tidak. Malam justru adalah waktu yang paling tepat untuk melepas segala hal yang butuh dilampiaskan. Di Jakarta segalanya konstan, kebahagiaan tetap dalam garisnya, hanya saja Jakarta kerap kali merenggut banyak senyum dari manusia-manusia rapuh yang butuh lebih banyak kapasitas bahagia. Bahkan waktu yang terus berjalan tidak pernah bisa menjadi solusi dari permasalahan banyak orang, terutama remaja seperti mereka.

Seorang laki-laki berpostur tinggi dengan bahu lebar akhirnya datang dan berdiri di samping gadis itu dengan satu batang rokok yang tengah ia sesap.

Mata elang itu menatap ratusan anggota Dargez di bawah sana. "Lo tau siapa yang paling di segani di sini?"

Laki-laki itu menoleh, satu kepulan asap menguar dari mulutnya, tapi sial rasa nikotin masih kalah candu dibanding gadis yang ada di sampingnya sekarang.

"Siapa?"

"Kanagara."

Sudut bibir gadis itu naik. "Raksa Kanagara, ketua Dargez angkatan 12."

Sosok laki-laki yang terkenal dengan julukan Kanagara bermata elang itu kemudian tertawa kecil. Tangannya terulur merengkuh pinggang ramping gadis itu dan menariknya untuk mendekat.

"Selama ada gue, lo gak akan terluka."

Tragedi pertempuran antar tiga geng motor besar di tahun lalu menciptakan bekas luka yang mendalam di hatinya karena nyawa gadis itu nyaris menjadi pertaruhan. Tapi sekarang hanya pemilik nama Arunika yang akan dia lindungi mati-matian.

Alda tersenyum. "Satu-satunya orang yang berhasil membuat siapapun merasa gak cukup buat jatuh cinta sekali adalah kamu, Sa."

"WE'RE BACK!"

Ke enam anggota inti Dargez datang menghampiri. Mereka berdiri berjajar di samping keduanya seraya menatap pertunjukan motor di bawah sana. Detik berikutnya banner hitam besar dengan logo serigala sangar dibentangkan dari atas gedung. Sorakan ramai dari bawah sana semakin menguap.

"Dargez!"

"Besar dari masa ke masa!"

Tepat pada jam 00.00 bunyi tembakan bersamaan dengan kembang api naik ke atas langit memancarkan cahaya serta partikel pijar berwarna-warni yang bertembaran memenuhi warna langit gelap di atas sana.

Tepuk tangan meriah dari ratusan anggota ikut merayakan membuat kedelapan remaja itu tersenyum. Euforia haru yang membaur dengan rasa bangga menjadi moment indah bagi mereka untuk Dargez malam ini.

"Kita datang dengan versi yang lebih bahagia!"

"See you 2022!" Teriak mereka.

"Selamat tinggal buat luka yang menemai pendewasaan." Gumam gadis itu. Matanya bersitatap dengan mata segelap obsidian yang kini juga menatapnya lekat. "Dan terima kasih udah jadi Kanagara yang indah buat Arunika."

ALDARAYA ARUNIKA, perempuan yang dilindungi dengan harga mati oleh Ketua DARGEZ angkatan 12, RAKSA KANAGARA.

Raksa menatap Alda dan menarik senyum. "To day tomorrow and forever, you are the queen."

ARUNIKA [END]Where stories live. Discover now