BAB 5| Pantai Sore Hari

23K 2K 302
                                    

Ketujuh motor besar itu berderet di pinggir jalan. Sepatu sekolah beserta jaket kebanggan Dargez di letakan di dekat motor. Sedangkan para pemiliknya duduk di hamparan pasir pantai menikmati semilir angin yang berhembus meniup rambut mereka.

Warna langit sore sudah tampak semu, terik matahari yang tidak panas semakin menambah suasana yang tenang di tepi pantai.

Raksa berdiri dengan kedua tangan di saku celana, kaki nya basah karena air. Ia menatap Alda lalu menepikan helaian rambut gadis itu yang tertiup angin.

"Maaf." Ujarnya.

"Buat?"

"Karena berantem tadi."

Alda melipat tangannya dan menatap cowok itu. "Pasti Gevariel."

Sedangkan cowok itu hanya menghela napas. Ia lepas kontrol saat mendengar kabar dari Gevariel bahwa pacarnya di ganggu oleh orang lain, terlebih itu adik kelasnya.

"Kelepasan, maaf."

Tangan Alda naik, terulur untuk mengusap rambut Raksa. Ia menyisir rambut cowok itu dengan perlahan. "Maaf lagi terus nanti di ulang lagi, hm?"

Sedangkan Raksa tersenyum meliat reaksinya, ia menatap mata cantik di hadapannya, gemas.

"Khawatir?" Tanya Raksa, ia meletakan tangannya di pinggang gadis itu.

"Menurut kamu?" Tanya Alda ketus.

Rasanya Raksa ingin masuk dan menyelami netra coklat itu, ingin menjadikan dirinya menjadi satu-satunya orang yang Alda lihat. Dia tidak ingin Alda pergi, melihat Alda bahagia bagi Raksa sudah lebih dari kata cukup.

"Lo marah ya?"

"Marah kalo kamu berantem lagi." Raksa membiarkan tangan Alda terus mengusap rambutnya. "Lain kali jangan nyakitin diri kamu demi hal kaya gini ya?"

"Gua gak akan biarin lo di sentuh siapapun."

"Sa.. aku gak akan kemana-mana, aku gak akan hilang. Emang siapa yang berani nyakitin pacarnya ketua geng coba?"

Raksa terkekeh. "Today, tomorrow, forever. Lo ratu Al."

Alda menghentikan pergerakannya dan menatap netra gelap obsidian itu. "Ratunya siapa?"

"Ratunya Kanagara." Lajut Raksa.

Giana mengarahkan kameranya memotret mereka. Gadis tomboy itu memang hobi memotret sesuatu, gerak-geriknya tak lepas dari pandangan Arza dan anggota inti.

 Gadis tomboy itu memang hobi memotret sesuatu, gerak-geriknya tak lepas dari pandangan Arza dan anggota inti

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Bahagia amat kalo punya cewek." Gumam Galuh menatap Raksa dan Alda yang tengah berjalan-jalan di pasir yang basah karena air laut.

"Iri lo Gal?"

Sautan Arza membuat Galuh menoleh.

"Apa perlu gua pacarin si Gia aja ya?" Celetuknya lagi yang berhasil membuat anggota inti menatapnya.

ARUNIKA [END]Where stories live. Discover now