BAB 35| Ketua dan Wakil Ketua

15.8K 1.7K 319
                                    

KOMEN DAN VOTE

BUAT YANG BELUM LIAT TRAILER ARUNIKA BISA CEK DI PART 'CAST' atau cek mulmed di part ini.
SILAHKAN DITONTON❤

***

Bugh!

Pukulan itu mendarat di wajah Raksa. Dia langsung terjatuh di atas lantai markas karena tidak siap. Sekujur tubuhnya masih nyeri karena pertarungan singkat di arena balap, dan sekarang dia dipukul lagi oleh anggotanya sendiri.

Raksa menatap Galuh yang tiba-tiba memukulnya. "Apa anjing?"

"Lo yang anjing!" Sentak Galuh.

Pintu markas sengaja dia tutup rapat. Sekarang hanya ada mereka berdua di dalam sana, menyelesaikan masalah antara ketua dan wakil ketua yang belum tuntas setelah berseteru di arena balapan. Perasaan kecewa dalam hati Galuh mencuat membuatnya terpaksa melakukan hal ini.

Galuh menarik kerah jaket Raksa, ia geram atas tindakan ketuanya. "Cargion itu aliansi terhormat! Kenapa lo ngelepas itu!"

Raksa menatap Galuh yang sepertinya kecewa dengan keputusannya tadi. Detik dimana otaknya di paksa untuk mengambil sebuah keputusan demi menyelamatkan hal paling berharga bagi mereka-tidak, tepatnya hanya bagi Raksa. Kali ini dia egois.

.

"Cargion atau anggota baru?"

Rahang Raksa spontan mengeras. Ia bahkan sudah siap jika harus membantai musuhnya sekarang. Tapi kembali lagi pada kondisi, bisa saja ada yang mengintai mereka dan menjadikan perkelahian ini untuk dijadikan senjata. Gevariel pernah melaporkan Cargion dengan tuduhan kasus pengedaran narkoba. Mungkin jika Divel tidak menahan Raksa, mereka akan mendapat perintah pihak aparat agar Dargez dibubarkan karena kasus pembunuhan.

Semua anggota menatap Raksa menunggu jawaban. Sesaat Raksa merasa sedang berdiri di ujung tanduk karena hal ini. Jantungnya berdebar, ia meremat kepalan tanganya, lalu Kanagara bermata elang itu menjawab.

"Alda."

Jawaban mulus tersebut tentu membuat Alda menatap Raksa terkejut begitupun anggota lain yang tidak menyangka dengan keputusan ketua mereka. Cargion yang sudah di perjuangkan sampai titik darah penghabisan selama ini di lepas begitu sana dengan mudah. Apa ini masuk akal?

Seringai dibibir Gevariel naik, cowok itu terkekeh pelan. "Ketua nyali pecundang! Cupu!" Ucap Gevariel lalu berbalik pergi sambil nengacungkan jari tengahnya.

Orang-orang yang tadi melawan mereka juga ikut pergi. Kelvin sempat menatap Raksa dengan sorot kecewa. Ia menggeleng, Kelvin pikir Raksa akan menyelamatkan Cargion dari genggaman Gevariel, tapi nyatanya kata pertemanan mereka tidak begitu penting. Kelvin sudah lama diperalat dan menjadi kacung karena cowok itu, seharusya Raksa membantunya sekarang.

"Cargion gak akan selamat." Ujar Kelvin dan pergi.

Raksa hanya bisa diam, otaknya terasa beku. Alda tidak bisa ia lepas begitu saja. Bahkan mempertaruhkan Cargion bagi gadis itu rasanya tidak cukup. Alda itu harga mati. Seseorang yang tidak boleh hilang dari hidupnya, dia sudah berjanji akan melindungi Alda sekalipun nyawanya menjadi taruhan.

.

"CARGION GAK AKAN BALIK BANGSAT!" Galuh meninju dada Raksa. Kabut amarah sangat terpacar jelas dari matanya.

"Gua gak bisa ngelempar Alda ke zona bahaya." Balas Raksa merasa frustasi.

"Harusnya lo gak nerima dia di Dargez!"

ARUNIKA [END]Où les histoires vivent. Découvrez maintenant